kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Agar Keluar dari Jebakan Middle Income Trap, Ekonomi Indonesia Harus Tumbuh 6%-7%


Jumat, 19 Mei 2023 / 18:37 WIB
Agar Keluar dari Jebakan Middle Income Trap, Ekonomi Indonesia Harus Tumbuh 6%-7%
ILUSTRASI. Ekonomi Indonesia harus tumbuh lebih dari 5% agar dapat keluar dari jebakan negara berpenghasilan menengah./pho KONTAN/CCcarolus Agus Waluyo/


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas menyampaikan bahwa transformasi ekonomi bisa menjadi kunci untuk mewujudkan Indonesia keluar dari jebakan negara berpenghasilan menengah (middle income trap).

Deputi Bidang Ekonomi Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, ekonomi Indonesia harus tumbuh lebih dari 5% agar dapat keluar dari jebakan tersebut.

Untuk itu, Bappenas menyiapkan dua skenario pertumbuhan ekonomi untu menuju Indonesia menjadi negara maju.

Pertama, skenario pertumbuhan ekonomi rata-rata 6% sehingga bisa keluar dari jebakan middle income trap pada 2041.

Baca Juga: Ekonomi Ditargetkan Tumbuh 5,3%-5,7% di 2024, Realistis?

Kedua, skenario pertumbuhan ekonomi dengan rata-rata 7% untuk bisa keluar dari middle income trap lebih cepat di tahun 2038. 
Amalia bilang, pada tahun tersebut juga diperkirakan menjadi penghujung berakhirnya bonus demografi Indonesia.

“Sekali lagi, pertumbuhan 5% ke depan tidak bisa membawa Indonesia keluar dari middle income trap, kita harus tumbuh antara 6%-7% supaya keluar dari middle income trap,” ujar Amalia dalam Konsultasi Publik Penyusunan RPJN 2025-2045, Jumat (19/5).

Ia juga menginginkan tenaga kerja Indonesia berada pada kategori middle income trap dengan kontribusi 80% dari tenaga kerja Indonesia bekerja di sektor yang bisa memberikan pendapatan yang layak dan berkualitas bisa membawa kepada kesejahteraan yang lebih baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×