Reporter: Ferry Saputra | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah besar untuk bisa keluar dari status negara Middle Income Trap (MIT) sebelum 2045.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa mengatakan Indonesia harus memiliki pertumbuhan ekonomi di kisaran 6% samapi 7% per tahun agar bisa keluar dari status MIT.
Dia menyampaikan pertumbuhan ekonomi di kisaran 5% tentu tidak cukup untuk mendorong Indonesia keluar dari MIT sebelum 2045.
Adapun status MIT telah disandang Indonesia sejak 30 tahun terakhir. Berdasarkan data 22 tahun terakhir, rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia tak sampai di atas 5%.
Baca Juga: Agar Terlepas dari Jebakan Middle Income Trap, Ini yang Dilakukan Pemerintah
"Rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia 2010 hingga 2022 sebesar 4,71%, kemudian 2015 sampai 2022 mencapai 4,01%," ucap dia dalam rapat bersama Komisi XI DPR RI, Rabu (5/4).
Suharso menyampaikan perhitungan rata-rata tersebut berdasarkan Gross National Income (GNI).
Dia menerangkan GNI itu merupakan hasil dari Gross Domestic Product (GDP) ditambah dengan hasil remittance dan dikurangi dari pendapatan per kapita orang asing yang ada di dalam negeri.
Baca Juga: Agar Tak Terjebak dalam Middle Income Trap, Jokowi Bilang Begini
Sebab, kata dia, remittance Indonesia itu lebih kecil daripada pendapatannya orang asing sehingga GNI Indonesia cenderung lebih kecil dari GDP.
Oleh karena itu, untuk keluar dari status MIT, Suharso menyampaikan Indonesia butuh pertumbuhan ekonomi sebesar 6% sampai 7% per tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News