kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Agar Indonesia Bisa Menjadi Negara Maju, Airlangga: Investasi Harus Tumbuh 6,8%


Kamis, 20 Juli 2023 / 13:03 WIB
Agar Indonesia Bisa Menjadi Negara Maju, Airlangga: Investasi Harus Tumbuh 6,8%
ILUSTRASI. Agar jadi negara maju, ekonomi Indonesia perlu tumbuh di kisaran 6%-7%, disertai investasi yang tumbuh 6,8%.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia ditargetkan bisa menjadi negara maju pada 2045 mendatang, atau bisa lebih cepat pada 2038 hingga 2041 dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 6% hingga 7%.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, agar perekonomian Indonesia bisa mencapai di kisaran 6% hingga 7%, dibutuhkan dorongan investasi yang sangat tinggi yakni mencapai 6,8%. Nah, jika Indonesia bisa mencapai target tersebut, maka pada periode 2038-2041 Indoensia bisa keluar dari middle income trap, dan bisa menjadi negara maju.

“Agar mencapai high income country, pertumbuhan ekonomi per tahun sebesar 5% tidaklah cukup, harus bisa didorong di kisaran 6%-7%, disertai investasi yang tumbuh 6,8%,” kata Airlangga dalam agenda Indonesia Data and Economic Conference, Kamis (20/7).

Baca Juga: Airlangga Sampaikan Pentingnya Indonesia Masuk Keanggotaan OECD

Dia menambahkan untuk mencapai target-target tersebut, pendekatan membangun masa depan perlu diubah dari reformatif menjadi transformatif.

Dalam aspek transformasi ekonomi, pilar transformasi setidaknya harus mencakup pembangunan infrastruktur, baik keras maupun lunak, kapasitas sumber daya manusia, riset inovasi dan pengembangan bisnis, transformasi kebijakan dan regulasi, tata kelola data dan pengamanannya serta peningkatan investasi dan sumber pembiayaan.

“Untuk mewujudukannya kita harus melakukan transformasi yaitu lompatan-lompatan besar, yanghanya bisa kita raih apabila kita berani, bertekad, dan berusaha keras,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Airlangga juga menyampaikan, kekuatan pertama yang dibutuhkan untuk mewujudkan Visi Indonesia Emas adalah SDM.

Jumlah populasi dan angkatan kerja yang besar akan menjadi modal mendorong kemajuan. Tahun 2022 jumlah Populasi Indonesia sebesar 274,9 Juta, ke-4 terbesar setelah China, India, dan AS, dengan persentase Angkatan Kerja 68,63% (terbesar dibandingkan dengan Top-10 Negara Populasi Terbesar di dunia).

Baca Juga: Middle Income Trap

Saat ini Indonesia dalam periode mendekati puncak bonus demografi, atau periode ketika Rasio Ketergantungan Penduduk yang paling rendah, yang terjadi hanya satu kali dalam sejarah peradaban suatu negara, karena itu harus bisa dioptimalkan.

Namun window of opportunity Indonesia terbatas hanya sampai di tahun 2035-2040 mendatang. Untuk memaksimalkan peluang tersebut, Airlangga bilang, generasi muda perlu disiapkan dengan baik agar mampu relevan dengan kebutuhan industri atau didorong untuk berwirausaha dan menciptakan lapangan kerja, termasuk meningkatkan skill digital.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×