Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia membeberkan beberapa faktor yang menjadi daya tarik investasi di Indonesia.
Menurutnya, ini tidak terlepas dari stabilitas politik, hukum dan kebijakan yang ada di Indonesia. Pasalnya, Indonesia sendiri jarang terjadi gejolak politik pergantian kepemimpinan sehingga ini juga akan menjadi pertimbangan investor dalam menanamkan modalnya di Indonesia.
"Kita jarang terjadi gejolak politik pergantian kepemimpinan setiap satu tahun enggak ada. Kami tetap konsisten bahwa lima tahun sekali kita lakukan," ujar Bahlil dalam Webinar Indef, Rabu (8/2).
Baca Juga: SpaceX Bakal Investasi di IKN, Menteri BKPM Bakal Percepat Pemberian Izin
Selain itu, hukum di Indonesia juga sangat kuat, misalnya saja dengan pemberantasan korupsi yang masih menjadi fokus. Ia bilang, reformasi terhadap berbagai macam regulasi dalam rangka percepatan investasi juga dilakukan.
Tidak hanya itu, faktor lain yang menjadi daya tarik investasi di Indonesia adalah lantaran jumlah penduduk Indonesia sebesar 43% dari total populasi penduduk Asia Tenggara. Kemudian, penciptaan kalangan kelas menengah juga tumbuh pesat atau lebih dari 100 juta.
"Inilah pasar yang sangat luar biasa sekali yang bisa kita dorong untuk sampai dengan 2040-2045 menuju Indonesia emas, maka target kami pendapatan perkapita harus di atas US$ 10.000," katanya.
Bahlil menambahkan, sumber daya alam (SDA) Indonesia yang sangat melimpah juga menjadi pertimbangan investor untuk berinvestasi di Indonesia. Kemudian, Indonesia juga mempunyai potenis investasi pada energi baru terbarukan (EBT) serta potensi cadangan karbon terbesar ketiga di dunia.
Baca Juga: Bahlil Janji Akan Bantu Perizinan Investasi SpaceX Milik Elon Musk
Sebagai informasi, pihaknya berhasil mencatatkan realisasi investasi sepanjang 2022 mencapai Rp 1.207,2 triliun. Realisasi ini mencapai 100,61% dari target investasi tahun 2022 yang sebesar Rp 1.200 triliun.
Realisasi investasi tersebut terdiri atas Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 552,8 triliun atau 45,8% dari total investasi sepanjang 2022. Angka tersebut naik 23,6% dibandingkan posisi 2021. Kemudian, realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai Rp 654,4 triliun atau 54,2% dari total investasi 2022. Realisasi tersebut naik 44,2% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News