kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

13 Tahun Lagi Bisa Jadi Negara Maju, Jokowi Ingatkan Masyarakat Tak Salah Pilih


Senin, 15 Mei 2023 / 03:53 WIB
13 Tahun Lagi Bisa Jadi Negara Maju, Jokowi Ingatkan Masyarakat Tak Salah Pilih
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo menyapa peserta pada puncak acara Musyawarah Rakyat (Musra) di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (14/5/2023). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia berpeluang menjadi negara maju pada 13 tahun ke depan. Hal itu diungkapkan Presiden Joko Widodo saat memberikan sambutan puncak Musyawarah Rakyat (Musra) di yang digelar di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (14/5/2023). 

“Peluang kita menjadi negara maju itu ada dalam 13 tahun ke depan,” kata Jokowi. 

Pernyataan itu diungkapkan Jokowi berangkat dari penelitian pakar dari dalam dan luar negeri. Sebab, pada sekitar tahun 2030, Indonesia akan mengalami bonus demografi. 

“Kesempatan kita hanya ada di 13 tahun. Bonus demografi kita akan muncul pada 2030-an,” ucap Jokowi. 

“Dalam sejarah peradaban negara-negara yang saya lihat, memang kesempatan hanya sekali,” kata Jokowi. 

Karena itu, Jokowi mengingatkan agar masyarakat tidak salah memilih pemimpin pada Pemilu 2024. Dia mengatakan, begitu masyarakat keliru memilih pemimpin, maka kesempatan Indonesia menjadi negara maju akan hilang. 

“Begitu kita tidak bisa memanfaatkan waktu 13 tahun ini, ada yang namanya bonus demografis dan kita tidak bisa memanfaatkan…,” kata Jokowi. 

Baca Juga: Sinyal Jokowi ‘Pemimpin Berambut Putih’ Untungkan Ganjar

Jokowi diam sejenak kemudian melanjutkan. “Kita akan menjadi negara berkembang terus,” kata Jokowi. “Oleh sebab itu, memilih pemimpin pada 2024 sangat krusial penting sekali, harus tepat dan benar. Saya bolak-balik menyampaikan, jangan grusah-grusuh,” ucap Jokowi. 

Dalam acara itu, nama capres dan cawapres untuk Pilpres 2024 berdasarkan hasil Musra oleh sejumlah relawan diserahkan ke Jokowi. 

Ketua Panitia Musra Panel Barus ditemani Ketua Dewan Pengarah Andi Gani Nena Wea dan Penanggung Jawab Musra Budi Arie Setiadi, berserta jajaran menyerahkan langsung hasil Musra tersebut kepada Presiden Jokowi. 

Jokowi bakal menentukan satu dari tiga nama bakal capres yang akan didukung berdasarkan hasil Musra sejumlah organisasi relawan. 

Ketiga nama itu antara lain, bakal capres PDI-P yang juga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian yang juga Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. 

Baca Juga: Pemilu 2024 Didominasi Milenial dan Generasi Z, Erick Thohir Jalin Komunikasi Intens

Sejumlah tokoh juga diusulkan sebagai cawapres dan diserahkan kepada Presiden Jokowi dalam puncak acara Musra ini. 

Mereka di antaranya adalah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko, dan Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jokowi: Indonesia Berpeluang Jadi Negara Maju 13 Tahun Lagi, Jangan Keliru Pilih Pemimpin"
Penulis : Nirmala Maulana Achmad
Editor : Bagus Santosa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×