kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.443.000   13.000   0,91%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

World Bank prediksi ekonomi Indonesia melambat di 2012


Selasa, 04 Oktober 2011 / 15:14 WIB
World Bank prediksi ekonomi Indonesia melambat di 2012
ILUSTRASI. Suasana kantor Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak di Jakarta, Rabu (2/12/2015). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN


Reporter: Astri Kharina Bangun |

JAKARTA. World Bank (WB) mengungkapkan, pasar keuangan Indonesia tidak kebal terhadap goncangan eksternal seperti halnya negara-negara sekawasan. Kendati demikian, Indonesia masih tetap menunjukkan kinerja ekonomi yang kuat meski melambat.

"Proyeksi baseline Bank Dunia untuk pertumbuhan adalah 6,4% untuk tahun ini dan 6,3% pada 2012," ungkap Ekonom Utama Bank Dunia di Indonesia Shubham Chadhuri dalam paparan Perkembangan Triwulanan Perekonomian Indonesia oleh Bank Dunia, Selasa (4/10)

Padahal, banyak negara di dunia mengalami penurunan tajam pada posisi fiskal dan neraca keuangan sektor swasta sejak 2008. Subhan berpendapat, fundamental perekonomian makro Indonesia yang kokoh merupakan pertahanan utama menghadapi gejolak pasar yang terus berlangsung.

"Dalam kondisi saat ini, menghindari ketidakpastian kebijakan dan mengambil langkah untuk meningkatkan ketahanan terhadap goncangan pasar keuangan menjadi lebih penting bagi Indonesia," ujar Shubhan.

Bank Dunia menurunkan angka pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan dari proyeksi semula 6,7% karena melemahnya pertumbuhan negara-negara mitra dagang utama dan harga komoditas internasional.

Di bawah skenario yang lebih pesimistis termasuk terjadinya krisis keuangan internasional yang dalam dan melemahnya permintaan eksternal, pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksikan akan turun ke sekitar 5,5%.

Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia, Stefan Koeberle menambahkan eksposur perdagangan langsung Indonesia terhadap penurunan yang dialami pasar-pasar di AS dan Uni Eropa relatif terbatas dibanding negara-negara lain se-kawasan. Akan tetapi aliran masuk modal ke Indonesia tetap terpengaruh oleh perubahan sentimen investor.

“Yang benar-benar mampu menempatkan Indonesia pada posisi yang lebih kuat pada masa-masa gejolak dunia saat ini adalah kualitas dari respon kebijakannya,” kata Stefan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×