kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.443.000   13.000   0,91%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

ADB menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi RI


Kamis, 15 September 2011 / 09:30 WIB
ILUSTRASI. lelang rumah sitaan bank di Bekasi Rp 190 juta


Reporter: Narita Indrastiti, Herlina Kartika | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Bank Pembangunan Asia (ADB) menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini. Dalam rilis yang disiarkan Rabu (14/9), ADB meramalkan pertumbuhan ekonomi tahun ini bisa mencapai 6,6%, naik dari proyeksi April lalu, 6,4%. Perkiraan ADB ini lebih tinggi dari target pemerintah di APBN-Perubahan 2011 sebesar 6,5%.

Tahun depan, ADB juga memproyeksikan ekonomi Indonesia tumbuh lebih tinggi dari target pemerintah pada RAPBN 2012. ADB memperkirakan, tahun depan, ekonomi Indonesia bisa tumbuh 6,8%, sedangkan pemerintah menargetkan 6,7%.

ADB beralasan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini dan tahun depan ditopang oleh konsumsi swasta (private consumption) yang terus naik. ABD mengutip survei BI tentang indeks kepercayaan konsumen bulan Juli yang tertinggi selama 18 bulan.

Faktor lainnya ialah peningkatan investasi yang diperkirakan akan naik akibat kebijakan pembebasan dan pengurangan pajak dalam kurun waktu tertentu. Kebijakan ini akan dinikmati oleh industri prioritas dengan total investasi senilai sekitar US$ 117 juta.

Faktor lainnya, produksi manufaktur yang diperkirakan terus tumbuh. Investasi di sektor manufaktur selama Semester I tahun ini naik 23,3%.

Hingga kemarin (14/9), pemerintah dengan Komisi XI DPR belum menyepakati target pertumbuhan ekonomi dalam RAPBN 2012. Komisi XI DPR mendesak pemerintah menaikkan target menjadi 7%, sedangkan pemerintah bersikukuh di level 6,7%. "Target pemerintah sebenarnya target optimis, sudah mempertimbangkan membaiknya daya beli masyarakat, laju inflasi yang terjaga, perbaikan infrastruktur, dan kapasitas industri nasional," kata Menteri Keuangan Agus Martowardojo, di DPR.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×