kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.443.000   13.000   0,91%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Kendati IMF proyeksikan pertumbuhan turun, pemerintah tetap optimis


Rabu, 21 September 2011 / 13:18 WIB
Kendati IMF proyeksikan pertumbuhan turun, pemerintah tetap optimis
ILUSTRASI. Twitter segera kedatangan fitur Fleets, bisa bikin story layaknya di Instagram


Reporter: Herlina KD | Editor: Edy Can

JAKARTA. International Monetary Fund (IMF) merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia tahun ini dan tahun depan akibat ketidakpastian kondisi ekonomi pasca krisis utang Eropa dan Amerika Serikat. Lembaga moneter internasional ini juga merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun ini dan tahun depan.

Dalam laporan World Economi Outlook edisi September 2011 yang dirilis hari ini (21/9), IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2011 dan 2012 masing-masing hanya 4%. Padahal sebelumnya IMF memprediksi ekonomi dunia tahun ini sebesar 4,3% dan tahun depan bisa mencapai 4,5%.

Untuk Indonesia, IMF juga akhirnya mengoreksi prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini menjadi 6,4% dan sebesar 6,3% pada tahun depan. Sebelumnya, IMF memprediksikan ekonomi Indonesia bisa tumbuh sebesar 6,5% pada tahun ini dan tahun depan.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Bambang Brodjonegoro mengakui, ekspektasi perlambatan ekonomi yang terjadi pada tahun depan berpotensi menghambat laju pertumbuhan ekonomi Indonesia. Karena itu, dia menyatakan, pemerintah tidak ngotot mau menaikkan asumsi pertumbuhan ekonomi pada 2012 lebih dari 6,7%.

"Kami melihat 6,7% itu adalah target yang cukup tinggi dan cukup optimis. Artinya, kalau dinaikkan lagi lebih tidak mungkin. Itu juga merupakan salah satu sinyal kita (pemerintah) bahwa tahun depan (kondisi ekonomi) akan berat," ujar Bambang.

Bambang menjelaskan, dua kunci pertumbuhan ekonomi Indonesia yakni ekspor dan investasi akan terpengaruh akibat kondisi global itu. Menurutnya, jika ekonomi dunia melambat maka permintaan barang komoditas akan turun sehingga menurunkan harga komoditas.

Menteri Koodinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa menambahkan, koreksi IMF ini menjadi masukan yang harus dicermati pemerintah kendati tidak menurunkan kepercayaan diri Indonesia. Hatta mengatakan, pemerintah akan tetap menjaga momentum pertumbuhan ekonomi supaya tidak turun.

Menurutnya, yang terpenting adalah bagaimana menjaga daya beli masyarakat dan mendorong pertumbuhan dari sisi domestik. "Meski ada perlambatan ekspor, tapi mesin produksi tidak boleh berhenti, pasar dalam negeri harus didorong, daya beli masyarakat dijaga dan tata niaga diperbaiki," ungkapnya.

Tahun ini, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,5%. Bambang masih optimis target tersebut tercapai. "Kami melihat masih bisa 6,5% karena serapan belanja masih akan mendorong pertumbuhan di kuartal III dan IV tahun ini," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×