kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.443.000   13.000   0,91%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Citigroup optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2012 mencapai 6,3%


Rabu, 28 September 2011 / 16:27 WIB
Citigroup optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2012 mencapai 6,3%
ILUSTRASI. Pekerja memperbaiki sepeda bekas pakai untuk dijual kembali di sebuah toko di kawasan Jalan Nasional Banda Aceh-Medan, tepatnya di Desa Pagar Ai


Reporter: Anna Suci Perwitasari |

JAKARTA. Walaupun kondisi perekonomian Indonesia sedang fluktuatif, Citigroup Securities Indonesia tetap memprediksi pasar domestik bisa tumbuh 6,3% di tahun depan.

Head of Reserach PT Citigroup Securities Indonesia, Ferry Wong menjelaskan perkiraan ini memang lebih rendah dibandingkan prediksi pertumbuhan ekonomi 2011 yang mencapai 6,5%. Hal ini disebabkan oleh adanya pelemahan ekonomi dunia karena adanya krisis di Eropa yang semakin tak terhindarkan.

"6,3% di 2012. Memang lebih lemah. Tapi Indonesia masih menjadi salah satu negara dengan perkembangan ekonomi terbesar," katanya di Jakarta, Rabu(28/9). Nantinya pergerakan ekonomi Indonesia masih akan terdorong oleh konsumsi domestik.

"Per Juni, private consumption mencapai 57%, juga ada government consumption dan investasi," jelasnnya. Selain itu sumbangan ekonomi dalam negeri masih terbantu oleh belanja pemerintah dan investasi yang cukup tinggi.

Ferry meramal sektor komoditi akan terpengaruh akan krisis ekonomi dunia. "Namun jumlahnya tidak besar dibanding GDP," ucapnya. Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa ekspor Indonesia yang semakin menurun juga membantu ketahanan ekonomi bangsa.

"Gross export kita 25%. Kita dua terendah dari negara-negara di Asia. India yang paling kecil 20%. Paling tinggi masih Hongkong dan Singapura," tegasnya.

Indikator ekonomi Indonesia di 2011 juga sangat kokoh. Jauh dibandingkan posisi kala 2008 lalu. "2011 beda dengan 2008. Hedge fund tidak terlalu aktif tahun ini. Waktu itu (2008) di capital US$ 70-100 miliar, hingga volatility besar. Sehingga margin leverage tahun ini tidak terlalu besar. Force selling juga sudah sangat berkurang," imbuhnya.

Penguatan saham juga masih bertumpu pada sektor-sektor yang kuat, seperti Astra International dan saham-saham perbankan. "Tidak seperti stock commodity. Jadi tidak ada alasan earning jatuh 30-40%. Fokusnya domestik, property, semen. Kalau komoditi, tergantung setelah bail out paska default Yunani," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×