kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.444.000   1.000   0,07%
  • USD/IDR 15.340   65,00   0,42%
  • IDX 7.832   19,65   0,25%
  • KOMPAS100 1.193   8,54   0,72%
  • LQ45 967   7,57   0,79%
  • ISSI 228   1,17   0,52%
  • IDX30 493   4,42   0,90%
  • IDXHIDIV20 594   3,60   0,61%
  • IDX80 136   1,13   0,84%
  • IDXV30 139   0,76   0,55%
  • IDXQ30 165   1,38   0,84%

Wamenkeu Pastikan Pengelolaan Utang Jadi Prioritas Pemerintahan Prabowo


Kamis, 12 September 2024 / 15:06 WIB
Wamenkeu Pastikan Pengelolaan Utang Jadi Prioritas Pemerintahan Prabowo
ILUSTRASI. Wamenkeu Suahasil Nazara bilang pengelolaan utang yang bijaksana akan jadi prioritas pemerintahan baru.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara memaparkan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025 dalam acara yang digelar BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS), Rabu (11/9).

Adapun, pemerintah telah merilis RAPBN 2025 dan saat ini sedang menunggu persetujuan dari DPR agar dapat disahkan menjadi Undang-Undang APBN.

Selain itu, Pemerintah telah memberikan landasan untuk menciptakan transisi yang lancar dengan memungkinkan integrasi antara inisiatif penting pemerintahan baru dan keberlanjutan program pemerintahan lama. 

Suahasil mengatakan bahwa APBN berperan sebagai shock absorber, seperti yang ditunjukkan selama pandemi COVID-19, di mana pemerintah tidak dapat mengorbankan pertumbuhan domestik demi kesehatan anggaran.

Selain itu, kata Suahasil, pengelolaan utang yang bijaksana juga akan menjadi prioritas bagi pemerintahan yang baru.

Baca Juga: Tambah Sarana Operasi Pengawasan, Bea Cukai Alokasikan Rp 335,9 Miliar

Dalam kesempatan tersebut, Suahasil juga menjawab pertanyaan mengenai profil jatuh tempo utang yang akan meningkat secara signifikan di tahun-tahun mendatang. Menurutnya, menjaga pertumbuhan nominal Produk Domestik Bruto (PDB) yang tinggi akan membantu menjaga level rasio utang Indonesia. 

"Selain itu, pemerintah juga fokus pada pengurangan risiko utang dengan mengurangi rasio utang dalam mata uang asing dan penggunaan natural hedging,” ujar Suahasil dalam keterangan resminya, Kamis (12/9).

Dalam hal stabilitas dan volatilitas anggaran, pemerintah meyakini bahwa mempertahankan pertumbuhan PDB riil pada 5% akan memastikan stabilitas dan mengurangi volatilitas jangka pendek, yang mengarah pada konsolidasi fiskal lebih lanjut dan peningkatan kesehatan anggaran.

Suahasil juga menyinggung tentang isu kelas menengah yang sedang ramai dibahas oleh publik. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah masyarakat menuju kelas menengah dan kelas menengah mengalami peningkatan selama 10 tahun terakhir.

"Fokus dari pembangunan yang dilakukan oleh Pemerintah selama 10 tahun terakhir adalah untuk mengeluarkan orang dari kelompok yang berada di garis kemiskinan maupun yang rentan miskin, menuju ke kelompok yang lebih tinggi seperti kelompok menuju kelas menengah dan kelas menengah,” jelasnya.

Sementara itu, Direktur Utama BRIDS Laksono Widodo menyampaikan, perusahaan menilai bahwa anggaran yang diusulkan tahun 2025 berfokus kepada kelancaran transisi, yang memungkinkan integrasi langsung antara inisiatif dan agenda penting pemerintah baru sembari memastikan keberlanjutan proyek-proyek utama.

“Jelas bahwa pemerintah menyadari tantangan yang dihadapi kelas menengah dan berkomitmen untuk mengatasinya. Bagi pemerintahan yang akan datang, kuncinya adalah berhasil meluncurkan program-program unggulan baru sambil mengelola kebijakan pajak yang memengaruhi kelas menengah dengan cermat,” tutup Laksono.

Baca Juga: APTI Sebut Implementasi PP Kesehatan Mengancam Kehidupan 2,5 Juta Petani Tembakau

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×