Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melihat adanya risiko volume subsidi energi bahan bakar minyak (BBM), LPG 3 kg dan listrik tahun ini akan melampaui target yang sudah ditentukan.
Direktur Jendral Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatarwata mengatakan, potensi terlampauinya volume subsidi energi disebabkan pola konsumsi yang belum bisa dikendalikan secara optimal sebagaimana terjadi pada tahun lalu. Dus, Isa meminta adanya pengendalian konsumsi ke otoritas terkait.
“Mengenai outlook subsidi energi dan kompensasi BBM, LPG, dan kami terus cermati hal itu. Kami terus mencermati hal tersebut karena ada potensi untuk itu (melebihi target) dan kami terus bekerja sama dengan badan usaha Pertamina dan PLN khsusunnya untuk bisa mengendalikan volume dr BBM dan listrik yang disubsidi untuk dikonsumsi,” tutur Isa dalam konferensi pers APBN KITA, Jumat (11/8).
Baca Juga: Realisasi Penyaluran LPG 3 Kg Capai 58% di Juli 2023, Cukup Sampai Akhir Tahun?
Meski demikian, Isa mematikan hingga saat ini subsidi energi masih terkendali dan belum berdampak terhadap anggaran subsidi di APBN. Sebab, harga komoditas bahan bakunya kini lebih rendah dari yang ditetapkan dalam APBN 2023.
Ia berharap agar masyarakat juga bisa tetap menjaga konsumsi subsidi energi ini, agar volume BBM, LPG, hingga listrik tidak melebihi target yang sudah ditentukan pemerintah.
Adapun hingga Juli 2023, Kemenkeu mencatat realisasi subsidi dan kompensasi energi sudah tersalurkan Rp 145,9 triliun. Ini terdiri dari subsidi dan kompensasi BBM sebesar Rp 59,7 triliun, LPG 3 kg sebesar Rp 37,7 triliun, serta subsidi dan kompensasi listrik mencapai Rp 48,5 triliun.
Melalui Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) pemerintah menetapkan kuota BBM tahun 2023 untuk Jenis Bahan Bakar Tertentu (JBT) atau BBM subsidi yakni Solar sebesar 17 juta kilo liter (KL). Dan kuota Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan (JBKP) atau Pertalite (RON 90) sebesar 32,56 juta KL.
Sementara itu, untuk kuota volume LPG 3 kg pada 2023 Pemerintah menetapkan sebesar 8 juta metrik ton (MT)dan cadangan sebesar 0,5 juta MT.
Baca Juga: Ini Akar Penyebab Kelangkaan LPG 3 Kg Menurut Kementerian ESDM
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News