Reporter: Siti Masitoh | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan melaporkan, realisasi pembayaran subsidi dan kompensasi energi sudah mencapai Rp 133,2 triliun hingga semester I-2023.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, belanja subsidi dan kompensasi energi ini merupakan yang terbesar pada pos belanja non Kementerian/Lembaga. Realisasi subsidi energi hingga periode tersebut telah mencapai Rp 67,1 triliun, sementara kompensasi energi telah mencapai Rp 66,1 triliun.
“Yang terbesar dari belanja non K/L adalah subsidi dan kompensasi. Rp 67,1 triliun ini dibayarkan untuk BBM dan subsidi listrik,” tutur Sri Mulyani saat melakukan rapat kerja bersama Banggar DPR RI, Senin (10/7).
Adapun dari realisasi Rp 67,1 triliun tersebut di antaranya dimanfaatkan untuk BBM sebanyak 7.169,4 ribu kilo liter, LPG 3 Kg sebesar 3,3 juta metrik ton, listrik bersubsidi 39,2 juta pelanggan.
Baca Juga: Hingga Semester I, Realisasi Penerimaan dari Kepabeanan dan Cukai Anjlok 18,8%
Pembayaran subsidi energi ini juga salah satunya dibayarkan untuk pembayaran kurang bayar subsidi energi pada 2022 yang sebesar Rp 10,2 triliun.
Lebih lanjut, untuk kompensasi energi yang sudah dibayarkan Rp 66,1 triliun, yakni disalurkan untuk pembayaran kekurangan dana kompensasi BBM tahun 2022 Rp 49,3 triliun dan pembayaran kekurangan dana kompensasi listrik tahun 2022 Rp 16,8 triliun.
Selain itu, pemerintah juga telah membayarkan subsidi non energi untuk bantuan uang muka perumahan sebesar Rp 28,8 triliun. Subsidi ini disalurkan kepada 84,5 juta ribu unit rumah.
Alhasil, jika ditotal, pemerintah telah menyalurkan subsidi sebesar Rp 95,8 triliun, yang terdiri dari realisasi subsidi energi Rp 67,1 triliun dan subsidi non energi Rp 28,8 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News