Reporter: Ferry Saputra | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) berharap penetapan anggaran alokasi subsidi dan kompensasi energi pada 2023 sebesar Rp 339,6 triliun pada 2023 bisa lebih tepat sasaran.
Adapun alokasi tersebut terbilang cukup rendah dibandingkan 2022 yang mencapai Rp 551,2 triliun.
Kepala Pusat Kebijakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (PKAPBN) Wahyu Utomo mengakui bahwa alokasi subsidi sebelumnya memang belum sepenuhnya tepat sasaran dan efektif untuk mengurangi kemiskinan dan ketimpangan.
Baca Juga: Kemenkeu Sebut Realisasi Kinerja APBN 2022 Dorong Pemulihan Ekonomi Lebih Cepat
Hal itu dipicu masih banyaknya masyarakat mampu yang menikmati subsidi tersebut.
Oleh karena itu, Wahyu berharap penyaluran subsidi dan kompensasi 2023 bisa lebih tepat sasaran meski alokasinya turun dibandingkan tahun sebelumnya.
"Selain itu, berharap bisa menjadi instrumen yang penting untuk menjaga stabilitas harga, mengendalikan inflasi, serta menjaga daya beli masyarakat dari risiko kemunduran sosial," ucap dia dalam acara Diskusi Publik: Urgensi Reformasi Subsidi Energi, Selasa (14/2).
Menurut Wahyu, hal itu yang harus didorong pemerintah ke depannya. Dia juga menyampaikan dalam melakukan reformasi subsidi pada tahun ini, pemerintah juga harus mempertimbangkan pemulihan ekonomi, daya beli masyarakat, dan momentum yang tepat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News