kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   -2.000   -0,11%
  • USD/IDR 16.208   -7,00   -0,04%
  • IDX 7.898   -32,88   -0,41%
  • KOMPAS100 1.110   -7,94   -0,71%
  • LQ45 821   -5,85   -0,71%
  • ISSI 266   -0,63   -0,24%
  • IDX30 424   -3,04   -0,71%
  • IDXHIDIV20 487   -3,38   -0,69%
  • IDX80 123   -1,10   -0,89%
  • IDXV30 126   -1,56   -1,22%
  • IDXQ30 137   -1,32   -0,96%

Pertumbuhan Ekonomi Diproyeksi di Bawah 5%, Pemerintah Didorong Maksimalkan Belanja


Senin, 18 Agustus 2025 / 20:44 WIB
Pertumbuhan Ekonomi Diproyeksi di Bawah 5%, Pemerintah Didorong Maksimalkan Belanja
ILUSTRASI. Suasana bongkar muat petikemas di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (16/7/2025). Pertumbuhan ekonomi Indonesia di semester II-205 diperkirakan di bawah 5% akibat berkurangnya momen konsumsi setelah lebaran.


Reporter: Indra Khairuman | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi Indonesia di semester II-205 diperkirakan di bawah 5% akibat berkurangnya momen konsumsi setelah lebaran, ditambah dengan tekanan inflasi serta ketatnya pasar kerja.

Pemerintah diharapkan dapat meningkatkan serapan belanja agar dapat mendorong pemulihan ekonomi. 

Bhima Yudhistira, Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios), memproyeksikan pertumbuhan ekonomi di semester II-2025 masih melemah.

“Pertumbuhan semester II proyeksinya di bawah angka 5% karena momen lebaran sudah lewat, selain itu konsumsi rumah tangga masih hadapi tantangan dari kenaikan inflasi bahan makanan dan ketatnya persaingan di pasar kerja,” ujar Bhima kepada Kontan.co.id, Senin (18/8/2025). 

Baca Juga: Pasang Target Pertumbuhan Ekonomi 5,4%, Pengusaha Ingatkan Pemerintah Jaga Daya Beli

Bhima juga menekankan kondisi sektor industri pengolahan. “Industri pengolahan belum sepenuhnya pulih, dan harus menghadapi efek dari tarif Trump,” jelas Bhima.

Menurutnya, pemerintah harus memaksimalkan penggunaan belanja negara agar pertumbuhan ekonomi tetap terjaga.

“Kuncinya di belanja pemerintah untuk reverse efisiensi anggaran dengan dorong peningkatan serapan belanja di semester ke II-2025,” ucap Bhima. 

Bhima menegaskan pentingnya percepatan realisasi pada pos belanja modal serta program tenaga kerja.

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi 5,12% Dinilai Masuk Akal, Ekonom Bank Permata Ungkap Datanya

“Yang diharapkan adalah pos belanja modal bisa cepat terserap, ditambah program penyerapan tenaga kerja seperti ketahanan pangan hingga subsidi bunga KUR realisasinya didorong,” kata Bhima.

Ia juga memberi peringatan soal pengelolaan anggaran pemerintah. “Jangan sampai SAL membesar di akhir 2025 karena itu artinya pemerintah mengalokasikan belanja besar namun realisasi ditahan,” tegas Bhima. 

Selanjutnya: PNBP Sektor ESDM Tahun 2025 Masih Berpotensi Tercapai, Ini Alasannya

Menarik Dibaca: Simak Manfaat Spirulina untuk Tumbuh Kembang Anak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mengelola Tim Penjualan Multigenerasi (Boomers to Gen Z) Procurement Strategies for Competitive Advantage (PSCA)

[X]
×