kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.487.000   17.000   0,69%
  • USD/IDR 16.739   34,00   0,20%
  • IDX 8.651   -26,72   -0,31%
  • KOMPAS100 1.189   -0,50   -0,04%
  • LQ45 856   3,76   0,44%
  • ISSI 308   -2,35   -0,76%
  • IDX30 440   2,46   0,56%
  • IDXHIDIV20 511   4,80   0,95%
  • IDX80 134   0,13   0,10%
  • IDXV30 138   -0,02   -0,02%
  • IDXQ30 140   1,14   0,82%

Tugas penting Menko yaitu berikan keyakinan pasar


Rabu, 12 Agustus 2015 / 20:37 WIB
Tugas penting Menko yaitu berikan keyakinan pasar


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan perombakan sejumlah menteri kabinet. Salah satu yang dirombak adalah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko).

Posisi Menko saat ini dijabat oleh Darmin Nasution, yang sebelumnya diduduki oleh Sofjan Djalil. Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan harapan dirinya terhadap Darmin adalah koordinasi berjalan baik.

Pasalnya Indonesia menghadapi tantangan ekonomi yang tidak mudah. Maka dari itu, Menko Darmin harus bisa memberikan keyakinan kepada masyarakat dan pelaku ekonomi secara umum untuk meyakinkan pasar. "Bahwa kita bisa melampaui masa-masa yang sulit dalam ekonomi ini," ujarnya, Rabu (12/8).

Sebagai informasi, Menko Darmin mempunyai beberapa prioritas pekerjaan yang akan dilakukannya dalam waktu dekat.

Pertama, membereskan persoalan mengenai pangan. Masalah pangan ini krusial karena berkaitan dengan inflasi dan masalah kekeringan.

Kedua, fiskal Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2015. Fiskal yang khususnya dibahas adalah pada pos penerimaan dan pengeluaran. "Ini penting karena nanti hubungannya banyak pada persoalan pangan," terangnya.

Misalnya, dalam situasi saat ini penerimaan masyarakat terganggu lantaran harga produk sumber daya alam perkebunan turun. Dalam hal ini pemerintah harus cari upaya untuk bisa mendorong peneirimaan masyarakat.

Ketiga, investasi. Saat ini Indonesia kekurangan capital inflow atau arus modal masuk. Inilah yang kemudian menyebabkan rupiah agak fluktuatif. Inflow ini bisa datang dari investasi asing, dalam negeri dan dari penerbitan surat utang pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×