kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.705.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.324   -14,00   -0,09%
  • IDX 6.763   -39,63   -0,58%
  • KOMPAS100 995   -10,17   -1,01%
  • LQ45 769   -7,27   -0,94%
  • ISSI 211   -0,70   -0,33%
  • IDX30 399   -3,42   -0,85%
  • IDXHIDIV20 481   -2,91   -0,60%
  • IDX80 112   -1,06   -0,93%
  • IDXV30 118   -0,50   -0,42%
  • IDXQ30 131   -1,30   -0,98%

Harapan Kadin pada tim menteri ekonomi baru


Rabu, 12 Agustus 2015 / 17:44 WIB
Harapan Kadin pada tim menteri ekonomi baru


Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Zulnahar Usman, Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Infrastruktur optimistis dengan para menteri di tim ekonomi yang baru dilantik Presiden Joko Widodo untuk bisa menjawab tantangan kelesuan perekonomian. "Dilihat sekilas lebih baik, tinggal kita lihat kerjanya. Nilai tim ekonomi sekitar 7 hingga 8, jika kerjanya bisa koordinatif dan komunikatif, " kata dia.

Thomas Lembong yang dilantik menjadi Menteri Perdagangan diharapkan mampu menyelesaikan persoalan hambatan impor barang lewat keahliannya untuk melobi baik di dalam maupun luar negeri. Namun, Zulnahar bilang, Lembong perlu segera menyiapkan jajarannya di eselon 1 agar bisa membantu pekerjaannya.

Sementara, kepemimpinan di Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) juga dinilai pas dipegang oleh Sofyan Djalil. "Kalau Pak Darmin Nasution (Menteri Kooordinator Perekonomian) memang pro kepada dunia usaha dan semoga akan memberikan geliat baru di sektor riil," jelas dia.

Menyoal kondisi pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, Zulnahar bilang, pemerintah perlu mengokohkan Industri kecil menengah agar pasar domestik tetap bergairah. Selain itu, pembangunan infrastruktur dasar berupa jalan, pelabuhan, dan pembangkit listrik juga harus dipercepat penyelesaiannya misalnya dengan penyederhanaan perizinan.

Menurut dia, untuk bisa melanjutkan investasi di Tanah Air, saat ini pelaku usaha menunggu kemudahan perizinan serta penurunan suku bunga kredit perbankan. "Soal rupiah itu sudah nasibnya dia dengan dolar, makanya jangan terlalu tergantung dengan itu, kita harus kuatkan ekspor khususya barang setengah jadi untuk menambah devisa," jelas Zulnahar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Berita Terkait


TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×