kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.902.000   8.000   0,42%
  • USD/IDR 16.254   -26,00   -0,16%
  • IDX 7.005   61,45   0,88%
  • KOMPAS100 1.020   9,19   0,91%
  • LQ45 779   10,37   1,35%
  • ISSI 230   -0,09   -0,04%
  • IDX30 401   6,24   1,58%
  • IDXHIDIV20 465   9,72   2,14%
  • IDX80 115   1,11   0,98%
  • IDXV30 116   1,36   1,19%
  • IDXQ30 129   1,78   1,39%

Perluas pasar ekspor, Menko bentuk tim supervisi


Senin, 03 Agustus 2015 / 20:53 WIB
Perluas pasar ekspor, Menko bentuk tim supervisi


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Pemerintah sepertinya tidak puas dengan kinerja Kementerian Perdagangan (Kemdag) dalam memperluas pasar ekspor Indonesia. Oleh karena itu, akan dibentuk tim yang bertugas mensupervisi fungsi pengembangan ekspor tersebut.

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan sejatinya potensi pengembangan pasar ekspor sangat besar, namun realisasinya masih minim. Alhasil, ekspor Indonesia saat ini masih mengandalkan pasar-pasar konvensional seperti China, Jepang, Korea Selatan, Eropa dan Amerika.

Nah, tim supervisi itu akan mempertajam target pengembangan, hingga ke unit produk yang bisa dijual. Sebetulnya, fungsi pengembangan ini selama ini diemban oleh Kemdag.

Keberadaan tim supervisi ini bahkan sudah diinstruksikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). "Tim ini akan terus memonitor langkah pengembangan tersebut," ujar Sofyan, Senin (3/8) di Kantor Wapres, Jakarta.

Sofyan bilang, tim ini akan berbentuk seperti steering committee, yang tidak bertindak langsung di lapangan, melainkan hanya mengawasi dan mensupervisi. Oleh karenanya, tim tersebut akan berisikan sejumlah pihak dari luar Kemdag.

Jokowi sendiri menekankan semua pihak untuk serius bekerja untuk meningkatkan ekspor. Termasuk di antaranya mengantisipasi siklus perlambatan ekonomi global, karena turunnya harga komoditas. Apalagi, selama ini ekspor Indonesia tergantung pada produk komoditas.

Ekonom Samuel Asset Manajemen Lana Soelistyaningsih menilai, pembentukan tim supervisi ini bisa mubazir. Karena dengan menambah tim yang baru, membuat birokrasi lebih besar dan berimplikasi pada penambahan anggaran.

Padahal, pemerintah berjanji untuk mengurangi rantai birokrasi. Oleh karenanya, Lana menilai pemerintah lebih baik memperbaiki kinerja Kemendag dalam menjalankan strategi pengembangan pasar ekspor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×