kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.902.000   8.000   0,42%
  • USD/IDR 16.254   -26,00   -0,16%
  • IDX 7.005   61,45   0,88%
  • KOMPAS100 1.020   9,19   0,91%
  • LQ45 779   10,37   1,35%
  • ISSI 230   -0,09   -0,04%
  • IDX30 401   6,24   1,58%
  • IDXHIDIV20 465   9,72   2,14%
  • IDX80 115   1,11   0,98%
  • IDXV30 116   1,36   1,19%
  • IDXQ30 129   1,78   1,39%

Produktivitas Nasional Rendah, Daya Saing Industri Tertekan


Kamis, 10 Juli 2025 / 20:45 WIB
Produktivitas Nasional Rendah, Daya Saing Industri Tertekan
ILUSTRASI. Job Fair Nasional-Pencari kerja memadati halaman kantor Kementerian Ketenagakejaan saat Job Fair Nasional Seri 1 tahun 2025 di Jakarta, Kamis (22/5/2025). Total tersedia 52.476 lowongan kerja, baik online maupun offline di lokasi. Menteri Ketenagakerjaan Yassierli mengatakan, salah satu kendala yang kerap dialami pencari kerja adalah akses informasi lowongan yang tersedia dan masalah kecocokan kompetensi pelamar dengan lowongan yang dibuka. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/22/05/2025


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rendahnya produktivitas nasional menjadi tantangan serius bagi daya saing industri Indonesia. Per Februari 2025, jumlah pengangguran tercatat sebesar 7,28 juta orang, sementara indeks produktivitas nasional hanya mencapai 74,4, lebih rendah dari rata-rata ASEAN sebesar 78,2 dan tertinggal dari Filipina 86,3, Singapura 82,7, Thailand 80,1, dan Vietnam 80,0.

Rendahnya produktivitas ini diperburuk oleh meningkatnya biaya tenaga kerja, yang menyebabkan lemahnya daya saing produk Indonesia di pasar regional dan global. Dalam konteks ini, efisiensi menjadi keniscayaan, bukan semata pemangkasan biaya, tetapi optimalisasi sumber daya melalui inovasi dan perbaikan berkelanjutan (continuous improvement).

Dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, Indonesia membutuhkan strategi peningkatan produktivitas secara menyeluruh mulai dari perbaikan teknologi, sistem kerja, budaya organisasi, hingga pola pikir karyawan.

Pemerintah melalui Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Yassierli menyampaikan rencana membentuk Lembaga Produktivitas Nasional yang nantinya bakal memberikan rekomendasi cara meningkatkan produktivitas pekerja nasional.

Baca Juga: Konferensi IFTDO 2025 Siap Digelar di Jakarta, Angkat Isu SDM dan Transformasi Bisnis

Sebagai respon terhadap tantangan tersebut, PQM Consultants kembali menghadirkan Continuous Improvement Convention (CI Convention) 2025, sebuah ajang kompetisi tahunan yang memberikan penghargaan kepada perusahaan-perusahaan di Indonesia yang konsisten menerapkan perbaikan berkelanjutan dan peningkatan produktivitas, dengan menjunjung tinggi integritas dan objektivitas.

CI Convention 2025 akan diselenggarakan di Yogyakarta, 16–18 September 2025, serta menjadi platform inspiratif bagi pelaku industri dari berbagai sektor untuk berbagi, belajar, dan berkolaborasi dalam mempresentasikan proyek perbaikan yang berdampak nyata terhadap organisasi.

“Harapannya, membuka wawasan para pelaku bisnis agar memiliki mindset sadar biaya dan sadar terhadap proses-proses yang tidak bernilai tambah atau menimbulkan pemborosan. Lebih dari itu, mereka juga terdorong untuk mengambil langkah nyata,” ujar Managing Director yang juga Senior Consultant PQM Consultants Yuwono Wijanarko dalam keteranganya, Kamis (10/7).

Yuwono menjelaskan melalui pendekatan-pendekatan tersebut memberikan ruang bagi peserta untuk menunjukkan keberhasilan mengatasi tantangan dengan sistem kerja yang lebih efektif dan efisien.

Baca Juga: Kemenaker Klaim Aturan Pembentukan Satgas PHK Sudah di Tangan Presiden Prabowo

Senada, Ketua Pelaksana CI Convention 2025 Nunung B. Hertin turut menyoroti pentingnya kontribusi industri dalam mendorong pertumbuhan signifikan produktivitas Indonesia pada tahun 2030, khususnya agar mampu bersaing di kawasan ASEAN.

Menurutnya untuk mendukung hal tersebut, CI Convention tidak hanya menjadi ajang nyata bagi para pelaku perbaikan berkelanjutan (continuous improvement), tetapi juga satu-satunya konvensi yang menyediakan ruang diskusi dan konsultasi gratis bersama para konsultan ahli.

Nunung menambahkan pihaknya juga menargetkan agar CI Convention menjadi motor penggerak dalam peningkatan produktivitas organisasi demi mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang signifikan pada 2030.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa peningkatan produktivitas nasional memerlukan strategi perbaikan menyeluruh di seluruh elemen industri mulai dari pengembangan teknologi, pola kerja, budaya organisasi, hingga pola pikir karyawan agar hasilnya berdampak nyata.

“Konvensi ini bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi lebih dari itu, kami ingin peserta memiliki semangat continuous improvement, keinginan untuk belajar hal-hal berdampak, memahami permasalahan secara mendalam, serta berkomitmen dalam mencari dan menerapkan solusi terbaik,” tambahnya.

Baca Juga: Dorong SDM Tumbuh, Indonesian AID Jalin Kerja Sama dengan Negara Sahabat

Selanjutnya: Siapa Pemilik Bitcoin Terbanyak 2025? Berikut Daftarnya

Menarik Dibaca: Mulai Hari Ini Pemesanan Tiket Kereta KAI Bisa Lebih Dekat dengan Waktu Keberangkatan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag

Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×