Reporter: Nadya Zahira | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - YOGYAKARTA. Bank Indonesia (BI) bersama Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Jawa menyiapkan tiga strategi utama untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan dalam menghadapi bulan Ramadan 2025.
Direktur Eksekutif sekaligus Kepala Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, menyatakan bahwa pengendalian inflasi pangan akan difokuskan pada tiga aspek utama.
Pertama, BI bersama TPIP dan TPID Jawa akan meningkatkan produksi komoditas pangan strategis melalui intensifikasi pertanian, penggunaan bibit unggul, serta penerapan teknologi pertanian digital.
Baca Juga: Upaya BI Perkuat Sinergi dalam Menjaga Stabilitas Harga dan Ketahanan Pangan
Kedua, BI akan mendukung penyediaan pasokan untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) melalui kerja sama antar daerah (KAD) dengan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) serta kelompok tani.
Ketiga, BI akan memperkuat peran off taker, yakni pihak yang menyerap beras dari petani lokal. BI berkomitmen memfasilitasi off taker yang berasal dari BUMN maupun BUMDes guna memastikan stabilitas pasokan dan harga beras.
Dalam acara Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Wilayah Jawa 2025 yang diselenggarakan di Yogyakarta pada Jumat (21/2), Ramdan menegaskan bahwa ketiga strategi tersebut bertujuan untuk menjaga ketersediaan pangan dan stabilitas harga menjelang Ramadan.
Pada kesempatan yang sama, Deputi Gubernur BI, Doni Primanto Joewono, menekankan pentingnya optimalisasi distribusi pangan menjelang Ramadan 2025.
Baca Juga: Tingkatkan Ketahanan Pangan, Bank Indonesia Salurkan Bantuan kepada Petani
Menurutnya, penguatan peran off taker beras akan membantu menjaga ketersediaan pasokan pangan lintas waktu dan wilayah melalui penguatan kelembagaan serta aspek permodalan.
“Kami berharap dapat memfasilitasi off taker beras, karena hal ini penting untuk menjaga distribusi pangan menjelang Ramadan,” ujar Doni.
Lebih lanjut, Doni menambahkan bahwa BI akan terus memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah untuk menjaga stabilitas ekonomi dan mendorong pertumbuhan, sejalan dengan program-program dalam Asta Cita.
Baca Juga: Penggilingan Bantah Tak Jual Gabah Sesuai HPP, Perpadi: Justru di Atas
“Bank Indonesia mendukung penuh implementasi program pemerintah dalam Asta Cita, termasuk ketahanan pangan, pembiayaan ekonomi, serta akselerasi ekonomi dan keuangan digital,” pungkasnya.
Selanjutnya: Pandu Sjahrir Jadi Ketua Umum AEML, Perkuat Ekosistem Mobilitas Listrik di Indonesia
Menarik Dibaca: Promo Hypermart Beli Banyak Lebih Hemat sampai 3 Maret, Mi Telur Beli 2 Gratis 1
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News