kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.886.000   2.000   0,11%
  • USD/IDR 16.555   -55,00   -0,33%
  • IDX 6.980   147,08   2,15%
  • KOMPAS100 1.012   25,10   2,54%
  • LQ45 787   21,71   2,84%
  • ISSI 220   2,17   0,99%
  • IDX30 409   11,84   2,98%
  • IDXHIDIV20 482   15,28   3,27%
  • IDX80 114   2,54   2,27%
  • IDXV30 116   2,05   1,79%
  • IDXQ30 133   4,16   3,22%

Sri Mulyani Pantau Dampak Efisiensi Anggaran terhadap Perekonomian


Jumat, 14 Februari 2025 / 13:33 WIB
Sri Mulyani Pantau Dampak Efisiensi Anggaran terhadap Perekonomian
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (tengah) bersama Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo (kiri) dan Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi (kanan) berjalan memasuki ruangan saat menghadiri Mandiri Investment Forum (MIF) 2025 di Jakarta, Selasa (11/2/2025). Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati akan memantau dampak kebijakan efisiensi anggaran terhadap perekonomian Indonesia.


Reporter: Indra Khairuman | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID – JAKARTA.  Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati akan memantau dampak kebijakan efisiensi anggaran terhadap perekonomian Indonesia. Meskipun pemerintah menerapkan kebijakan efisiensi, total belanja negara tetap sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam APBN 2025.

Sebagai langkah strategis, pemerintah akan melakukan refocussing belanja negara untuk memaksimalkan dampak positif terhadap perekonomian. 

Dalam konferensi pers, Sri Mulyani menjelaskan bahwa kebijakan ini bertujuan mengalihkan dana ke sektor-sektor yang memiliki efek pengganda (multiplier effect) besar guna mendorong pertumbuhan ekonomi. 

Baca Juga: Sri Mulyani Antisipasi Dampak Kebijakan Trump terhadap Ekonomi Indonesia

“Dampak secara agregat terhadap perekonomian tentu tergantung dari masing-masing sektor,” ujarnya pada Jumat (14/2).

Sri Mulyani juga menekankan pentingnya monitoring dalam pelaksanaan kebijakan ini. Kecepatan dalam realisasi belanja menjadi fokus utama guna memastikan efisiensi birokrasi tetap terjaga. 

“Spirit membangun efisiensi dari birokrasi akan tetap dipertahankan,” tambahnya.

Langkah refocussing ini diharapkan memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional dengan memprioritaskan sektor-sektor strategis. 

Baca Juga: Sri Mulyani Beri Sinyal Efisiensi Anggaran Bakal Berlanjut di 2026

Pemerintah optimistis kebijakan ini dapat mengatasi tantangan akibat dampak Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dalam waktu dekat.

Sebelumnya, KONTAN melaporkan bahwa Presiden Prabowo Subianto, melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025, memerintahkan penghematan anggaran belanja hingga Rp306,70 triliun. 

Dari jumlah tersebut, penghematan anggaran kementerian/lembaga (K/L) mencapai Rp256,1 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×