kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.693.000   3.000   0,18%
  • USD/IDR 16.345   -45,00   -0,28%
  • IDX 6.598   -37,79   -0,57%
  • KOMPAS100 949   -14,20   -1,47%
  • LQ45 740   -10,51   -1,40%
  • ISSI 206   0,15   0,07%
  • IDX30 385   -5,43   -1,39%
  • IDXHIDIV20 462   -8,12   -1,73%
  • IDX80 108   -1,53   -1,40%
  • IDXV30 112   -0,99   -0,88%
  • IDXQ30 126   -1,85   -1,44%

Rilis APBN KiTa Januari Terlambat Terdampak Perubahan Kebijakan Mendadak


Senin, 10 Maret 2025 / 16:18 WIB
Rilis APBN KiTa Januari Terlambat Terdampak Perubahan Kebijakan Mendadak
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan keterangan saat konferensi pers APBN Kita di Kemenkeu, Jakarta, Senin (6/1/2025). Kemenkeu merilis realisasi APBN pada pekan ketiga atau keempat setiap bulan, tapi hingga Maret 2025 masih belum dirilis.


Reporter: Indra Khairuman | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menjadi sorotan publik akibat keterlambatan dalam merilis laporan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) KiTa untuk periode Januari 2025. 

Laporan ini biasanya dianggap sebagai indikator penting transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara.

Terakhir, Kemenkeu merilis realisasi APBN pada awal Januari 2025 untuk data realisasi tahun 2024.

Sesuai kebiasaan, laporan realisasi APBN biasanya diterbitkan pada pekan ketiga atau keempat setiap bulan. Namun hingga Maret, laporan untuk Januari 2025 belum juga dirilis.

Baca Juga: Keterlambatan Rilis APBN KiTa Bulan Januari Dinilai Bisa Rusak Kepercayaan Investor

Keterlambatan ini memicu berbagai spekulasi mengenai penyebabnya. Ekonom Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin, menyebutkan dua kemungkinan penyebab utama keterlambatan tersebut. 

"Pertama, aspek logistik. Perubahan kebijakan yang mendadak dan kendala pada sistem Coretax memerlukan waktu tambahan untuk menyusun laporan yang akurat," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (10/3).

Selain itu, Wijayanto menduga keterlambatan ini terkait dengan kondisi penerimaan negara yang tidak sesuai harapan. "Bisa jadi penerimaan mengalami shortfall luar biasa, sementara belanja negara justru membengkak," tambahnya.

Ia memperingatkan bahwa keterlambatan ini dapat memperburuk kepercayaan publik, dunia usaha, dan investor terhadap pemerintah. 

Baca Juga: Keterlambatan Rilis APBN KiTa Bulan Januari Dinilai Bisa Rusak Kepercayaan Investor

"Idealnya, apapun kondisinya, laporan tetap harus dirilis tepat waktu. Jika tidak, publik akan semakin bertanya-tanya, dan kepercayaan pun bisa semakin tergerus," jelas Wijayanto.

Jika tidak segera diatasi, keterlambatan ini berpotensi menimbulkan dampak negatif terhadap investasi dan stabilitas ekonomi Indonesia.

Selanjutnya: Pemprov Jakarta Kembali Gelar Modifikasi Cuaca Antisipasi Cuaca Ekstrem

Menarik Dibaca: 5 Tips Tetap Produktif Saat Puasa, Sempatkan Tidur Siang dan Olahraga

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×