kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.086.000   26.000   1,26%
  • USD/IDR 16.495   138,00   0,84%
  • IDX 7.629   -138,24   -1,78%
  • KOMPAS100 1.066   -21,70   -2,00%
  • LQ45 770   -13,67   -1,74%
  • ISSI 264   -3,56   -1,33%
  • IDX30 400   -6,24   -1,54%
  • IDXHIDIV20 467   -6,08   -1,28%
  • IDX80 117   -1,60   -1,34%
  • IDXV30 130   0,27   0,21%
  • IDXQ30 130   -1,70   -1,29%

Rilis APBN KiTa Januari Terlambat Terdampak Perubahan Kebijakan Mendadak


Senin, 10 Maret 2025 / 16:18 WIB
Rilis APBN KiTa Januari Terlambat Terdampak Perubahan Kebijakan Mendadak
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan keterangan saat konferensi pers APBN Kita di Kemenkeu, Jakarta, Senin (6/1/2025). Kemenkeu merilis realisasi APBN pada pekan ketiga atau keempat setiap bulan, tapi hingga Maret 2025 masih belum dirilis.


Reporter: Indra Khairuman | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menjadi sorotan publik akibat keterlambatan dalam merilis laporan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) KiTa untuk periode Januari 2025. 

Laporan ini biasanya dianggap sebagai indikator penting transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara.

Terakhir, Kemenkeu merilis realisasi APBN pada awal Januari 2025 untuk data realisasi tahun 2024.

Sesuai kebiasaan, laporan realisasi APBN biasanya diterbitkan pada pekan ketiga atau keempat setiap bulan. Namun hingga Maret, laporan untuk Januari 2025 belum juga dirilis.

Baca Juga: Keterlambatan Rilis APBN KiTa Bulan Januari Dinilai Bisa Rusak Kepercayaan Investor

Keterlambatan ini memicu berbagai spekulasi mengenai penyebabnya. Ekonom Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin, menyebutkan dua kemungkinan penyebab utama keterlambatan tersebut. 

"Pertama, aspek logistik. Perubahan kebijakan yang mendadak dan kendala pada sistem Coretax memerlukan waktu tambahan untuk menyusun laporan yang akurat," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (10/3).

Selain itu, Wijayanto menduga keterlambatan ini terkait dengan kondisi penerimaan negara yang tidak sesuai harapan. "Bisa jadi penerimaan mengalami shortfall luar biasa, sementara belanja negara justru membengkak," tambahnya.

Ia memperingatkan bahwa keterlambatan ini dapat memperburuk kepercayaan publik, dunia usaha, dan investor terhadap pemerintah. 

Baca Juga: Keterlambatan Rilis APBN KiTa Bulan Januari Dinilai Bisa Rusak Kepercayaan Investor

"Idealnya, apapun kondisinya, laporan tetap harus dirilis tepat waktu. Jika tidak, publik akan semakin bertanya-tanya, dan kepercayaan pun bisa semakin tergerus," jelas Wijayanto.

Jika tidak segera diatasi, keterlambatan ini berpotensi menimbulkan dampak negatif terhadap investasi dan stabilitas ekonomi Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×