Reporter: Indra Khairuman | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menjadi sorotan publik akibat keterlambatan dalam merilis laporan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) KiTa untuk periode Januari 2025.
Laporan ini biasanya dianggap sebagai indikator penting transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara.
Terakhir, Kemenkeu merilis realisasi APBN pada awal Januari 2025 untuk data realisasi tahun 2024.
Sesuai kebiasaan, laporan realisasi APBN biasanya diterbitkan pada pekan ketiga atau keempat setiap bulan. Namun hingga Maret, laporan untuk Januari 2025 belum juga dirilis.
Baca Juga: Keterlambatan Rilis APBN KiTa Bulan Januari Dinilai Bisa Rusak Kepercayaan Investor
Keterlambatan ini memicu berbagai spekulasi mengenai penyebabnya. Ekonom Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin, menyebutkan dua kemungkinan penyebab utama keterlambatan tersebut.
"Pertama, aspek logistik. Perubahan kebijakan yang mendadak dan kendala pada sistem Coretax memerlukan waktu tambahan untuk menyusun laporan yang akurat," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (10/3).
Selain itu, Wijayanto menduga keterlambatan ini terkait dengan kondisi penerimaan negara yang tidak sesuai harapan. "Bisa jadi penerimaan mengalami shortfall luar biasa, sementara belanja negara justru membengkak," tambahnya.
Ia memperingatkan bahwa keterlambatan ini dapat memperburuk kepercayaan publik, dunia usaha, dan investor terhadap pemerintah.
Baca Juga: Keterlambatan Rilis APBN KiTa Bulan Januari Dinilai Bisa Rusak Kepercayaan Investor
"Idealnya, apapun kondisinya, laporan tetap harus dirilis tepat waktu. Jika tidak, publik akan semakin bertanya-tanya, dan kepercayaan pun bisa semakin tergerus," jelas Wijayanto.
Jika tidak segera diatasi, keterlambatan ini berpotensi menimbulkan dampak negatif terhadap investasi dan stabilitas ekonomi Indonesia.
Selanjutnya: Pemprov Jakarta Kembali Gelar Modifikasi Cuaca Antisipasi Cuaca Ekstrem
Menarik Dibaca: 5 Tips Tetap Produktif Saat Puasa, Sempatkan Tidur Siang dan Olahraga
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News