kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.205   64,31   0,90%
  • KOMPAS100 1.106   11,04   1,01%
  • LQ45 878   11,56   1,33%
  • ISSI 221   1,08   0,49%
  • IDX30 449   6,43   1,45%
  • IDXHIDIV20 540   5,72   1,07%
  • IDX80 127   1,45   1,15%
  • IDXV30 135   0,62   0,46%
  • IDXQ30 149   1,69   1,15%

Pemerintah pakai SAL tambal defisit APBN 2013


Kamis, 23 Mei 2013 / 18:57 WIB
Pemerintah pakai SAL tambal defisit APBN 2013
ILUSTRASI. ilustrasi sakit punggung sebagai salah satu gejala spinal cord injury.


Reporter: Herlina KD | Editor: Amal Ihsan

JJAKARTA. Pelebaran defisit anggaran dari Rp 153,3 triliun atau 1,65% dari Produk Domestik Bruto (PDB) di APBN 2013 menjadi Rp 233,7 triliun atau 2,48% dari PDB dalam APBNP 2013 membawa konsekuensi penambahan pembiayaan anggaran sekitar Rp 80,4 triliun.Rencananya, pemerintah akan menambal tambahan defisit anggaran ini dengan menggunaan Saldo Anggaran Lebih (SAL), penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) dan pinjaman program.

Menteri Keuangan Chatib Basri menuturkan, perubahan defisit anggaran dalam APBNP 2013 membuat pembiayaan anggaran bertambah sekitar Rp 80,4 triliun. Pemerintah akan menarik pembiayaan melalui utang dan non utang baik dari dalam negeri maupun luar negeri. 

Rencananya, penambahan pembiayaan yang sebesar Rp 80,4 triliun ini akan ditutup melalui pembiayaan utang sebesar Rp 63,46 triliun dan sisanya sebesar Rp 16,9 triliun akan dibiayai dari pembiayaan non utang.

Sehingga, dalam APBNP 2013 komposisi pembiayaan non utang menjadi negatif Rp 8,76 triliun dari yang sebelumnya di APBN 2013 negatif Rp 8,15 triliun. Sedangkan pembiayaan utang sebesar Rp 244,95 triliun dari APBN 2013 yang sebesar Rp 161,48 triliun. 

Jika dilihat dari asalnya, pembiayaan yang berasal dari dalam negeri di RAPBNP 2013 sebesar Rp 250,6 triliun, naik Rp 77,8 triliun dari APBN 2013 yang sebesar Rp 172,8 triliun. Pembiayaan dalam negeri ini, "Salah satunya berasal dari SAL sebesar Rp 20 triliun," ujar Chatib Rabu (23/5).

Dalam APBN 2013 pemerintah mengalokasikan penggunaan SAL sebesar Rp 10 triliun. Dengan tambahan penggunaan SAL Rp 20 triliun, maka di dalam RAPBNP 2013 pemerintah mengalokasikan penggunaan dana SAL sebesar Rp 30 triliun. 

Sementara itu, pemerintah menurunkan target pembiayaan dari luar negeri sebesar Rp 2,6 triliun dari yang semula negatif Rp 19,5 triliun dalam APBN 2013 menjadi negatif Rp 16,9 triliun.

Pemerintah menambah target penerbitan SBN netto menjadi Rp 241,3 triliun, naik dari targetnya dalam APBN 2013 yang sebesar Rp 180,4 triliun. Artinya, akan ada tambahan penerbitan SBN netto sebesar Rp 60,9 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×