kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.924.000   -21.000   -1,08%
  • USD/IDR 16.319   9,00   0,06%
  • IDX 7.792   185,77   2,44%
  • KOMPAS100 1.105   23,32   2,16%
  • LQ45 823   23,67   2,96%
  • ISSI 258   4,00   1,58%
  • IDX30 426   12,56   3,04%
  • IDXHIDIV20 488   14,77   3,12%
  • IDX80 123   2,78   2,31%
  • IDXV30 127   1,15   0,91%
  • IDXQ30 137   4,21   3,18%

Celios Sebut PBB Sudah Balas Permintaan Audit Data Ekonomi RI


Rabu, 13 Agustus 2025 / 04:41 WIB
Celios Sebut PBB Sudah Balas Permintaan Audit Data Ekonomi RI
ILUSTRASI. Celios mengungkapkan telah menerima balasan dari Badan Statistik PBB atas permintaan audit data pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dirilis BPS. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Lembaga riset independen Center of Economic and Law Studies (Celios) mengungkapkan telah menerima balasan dari Badan Statistik Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atas permintaan audit data pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II 2025 yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS). 

Direktur Kebijakan Publik Celios Media Wahyudi Askar mengatakan, balasan dari PBB diterima pada Senin (11/8/2025) malam melalui Kepala Komite Statistik PBB. 

“Tadi malam sudah dibalas dan mereka akan merespons itu. Sudah dibalas oleh Komisi Statistiknya PBB, head-nya,” ujar Media saat ditemui di Kantor Pusat Celios, Jakarta, Selasa (12/8/2025). 

Media menyampaikan, Komisi Statistik PBB akan membahas permintaan audit secara internal sebelum menyampaikan tindak lanjut kepada Celios. 

“Kami masih menunggu follow-up-nya ya, mereka akan menyampaikan kembali kepada kami setelah ini,” katanya. 

Ia menambahkan, belum dapat dipastikan apakah PBB akan menerima permintaan audit tersebut, termasuk apakah lembaga itu akan menghubungi BPS. 

Audit ini dinilai perlu dilakukan karena ditemukan inkonsistensi antara data pertumbuhan ekonomi BPS dan kondisi di lapangan. 

Baca Juga: Gelombang Kritik terhadap Akurasi Data BPS Semakin Menguat

“Kalau data yang dirilis berbeda dengan kondisi di lapangan, dampaknya fatal. Kebijakan pemerintah bisa tidak tepat sasaran, misalnya terkait perlinsos atau insentif UMKM,” jelasnya. 

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Celios Bhima Yudhistira menyampaikan, surat permintaan audit telah dikirim ke United Nations Statistics Division (UNSD) dan United Nations Statistical Commission. 

“Surat yang dikirimkan ke PBB memuat permintaan untuk meninjau ulang data pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2025 yang sebesar 5,12% year-on-year,” kata Bhima, Jumat (8/8/2025). 

Bhima menilai, data BPS yang dirilis Selasa (5/8/2025) tidak sejalan dengan indikator ekonomi lainnya. 

Ia mencontohkan, sektor industri tumbuh 5,68%, padahal Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur Indonesia terkontraksi empat bulan berturut-turut. 

Baca Juga: Lembaga Ini Sebut 14 Juta Warga Miskin Multidimensi Tak Masuk Data BPS

Laporan S&P Global mencatat, PMI manufaktur pada Juli 2025 berada di level 49,2. Porsi manufaktur terhadap produk domestik bruto (PDB) juga turun menjadi 18,67% dari 19,25% pada kuartal I 2025. 

Menurut Bhima, kondisi ini menunjukkan deindustrialisasi prematur yang berlanjut. Ia menekankan bahwa BPS harus menjaga integritas data, bebas dari kepentingan politik, dan mengikuti standar statistik internasional. 

“Inisiasi ini untuk menjaga kredibilitas data BPS yang digunakan banyak pihak, mulai dari akademisi, analis perbankan, dunia usaha, UMKM, hingga masyarakat,” ujarnya.

Tonton: Penuh Kejanggalan, Media Asing Soroti Data BPS Terkait Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal II-2025

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Celios: PBB Sudah Balas Permintaan Audit Data Ekonomi RI"

Selanjutnya: Prakiraan Cuaca (13 Agustus 2025) Sumatra Utara: Medan, Karo, Toba, dan Nias

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×