kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.924.000   -8.000   -0,41%
  • USD/IDR 16.216   -112,00   -0,69%
  • IDX 6.848   15,71   0,23%
  • KOMPAS100 992   3,64   0,37%
  • LQ45 763   2,60   0,34%
  • ISSI 223   0,35   0,16%
  • IDX30 393   0,93   0,24%
  • IDXHIDIV20 457   1,31   0,29%
  • IDX80 112   0,47   0,43%
  • IDXV30 113   -0,02   -0,01%
  • IDXQ30 127   0,40   0,32%

Moody's prediksi ekonomi Indonesia tumbuh minus 0,8%, ini kata ekonom


Rabu, 24 Juni 2020 / 17:50 WIB
Moody's prediksi ekonomi Indonesia tumbuh minus 0,8%, ini kata ekonom
ILUSTRASI. Bongkar muat di Terminal Peti Kemas (TPK) yang dikelola Pelindo 1.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dengan masih menyebarnya Covid-19 di Indonesia, lembaga riset Moody's memperkirakan perekonomian Indonesia pada 2020 akan tumbuh negatif 0,8%, atau lebih rendah dari target pemerintah yang sebesar -0,4% hingga 1,0%.

"Turunnya proyeksi disebabkan oleh efek dari Covid-19 yang menekan pertumbuhan ekonomi di semester pertama tahun ini," ujar Vice President Senior Credit Officer Moody's Madhavi Bokil dalam outlook perekonomian dunia edisi Juni 2020.

Baca Juga: Moody's memprediksi ekonomi Indonesia turun 0,8% pada 2020

Senada dengan lembaga tersebut, ekonom Bank Danamon Wisnu Wardhana memprediksi kalau perekonomian Indonesia akan tumbuh negatif 0,6%.

Hal ini berdasarkan pertumbuhan ekonomi di kuartal I-2020 yang hanya mencapai 2,97% dan asesmen rata-rata  pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2020 hingga kuartal IV-2020 yang kontraksi 1,7%.

Wisnu menambahkan, untuk menjaga perekonomian, yang perlu menjadi fokus utama adalah meningkatkan efektivitas dan produktivitas masing-masing institusi dengan tetap menjaga stabilitas kesehatan.

Baca Juga: Fitch memangkas peringkat Modernland Realty (MDLN) menjadi CCC-

"Jadi dalam melakukan hal-hal tersebut harus seluruh elemen pelaku ekonomi. Bukan hanya pemerintah," tegas Wisnu.

Dengan melemahnya perekonomian, pemerintah maupun Bank Indonesia (BI) menggelontorkan berbagai macam program dukungan dan stimulus.

Di antaranya peningkatan defisit fiskal, menarik pinjaman, pemberian bantuan sosial (bansos) untuk mendongkrak konsumsi rumah tangga, dan lain-lain.

Baca Juga: Jasa Marga (JSMR) bakal segera terbitkan obligasi senilai Rp 1 triliun-Rp 2 triliun

Dampak dukungan kebijakan tersebut diprediksi bisa mengungkit perekonomian Indonesia. Moody's pun yakin, pada tahun 2021, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa melejit 6,1% atau berada dalam jangkauan proyeksi pemerintah yang sebesar 4,5% - 6,5%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×