kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.940.000   8.000   0,41%
  • USD/IDR 16.442   107,00   0,66%
  • IDX 7.936   30,42   0,38%
  • KOMPAS100 1.106   -3,16   -0,28%
  • LQ45 813   -4,14   -0,51%
  • ISSI 266   0,45   0,17%
  • IDX30 421   -2,53   -0,60%
  • IDXHIDIV20 488   -3,70   -0,75%
  • IDX80 123   -0,68   -0,55%
  • IDXV30 131   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 136   -1,35   -0,98%

Moody's prediksi ekonomi Indonesia tumbuh minus 0,8% pada 2020


Rabu, 24 Juni 2020 / 15:13 WIB
Moody's prediksi ekonomi Indonesia tumbuh minus 0,8% pada 2020
ILUSTRASI. A Moody's sign on the 7 World Trade Center tower is photographed in New York August 2, 2011. Behind all too many of market moves in government debt of late has been a report from one of the major credit ratings agencies. Standard & Poor's is the biggest a


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Akibat tekanan Covid-19, lembaga riset Moody's memperkirakan perekonomian Indonesia pada 2020 akan kontraksi 0,8%.

"Turunnya perekonomian disebabkan oleh efek dari Covid-19 di semester pertama tahun ini," ujar Vice President Senior Credit Officer Moody's Madhavi Bokil dalam outlook perekonomian dunia edisi Juni 2020.

Baca Juga: Inilah sederet investor asing bermodal gede di balik kepemilikan Gojek

Selain Indonesia, beberapa negara yang diprediksi akan tertekan perekonomiannya akibat pandemi ini antara lain Jerman, Perancis, Italia, Inggris, Kanada, Brasil, India, Arab Saudi, serta Argentina.

Setelah mengalami kontraksi, Bokil memprediksi kalau perekonomian Indonesia bisa melejit 6,1% di tahun depan. Hal ini dengan harapan kasus Covid-19 sudah mulai berkurang di penghujung tahun ini dan di tahun 2021. 

Baca Juga: Bappebti mencatat pertumbuhan transaksi pasar berjangka komoditi 40,6% di kuartal I

Sementara itu, Bokil juga memprediksi kalau perekonomian negara G20 juga akan terkontraksi lebih dalam, yaitu 4,6%. Prediksi ini turun dari prediksi pada bulan April 2020 yang kontraksi 4,0%.

Semakin dalamnya kontraksi perekonomian negara-negara G20 tersebut disebabkan adanya kontraksi perekonomian yang tercatat sebesar 8,7% dalam dua kuartal, yaitu dari kuartal IV-2019 hingga kuartal I-2020.




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004

[X]
×