Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu mengunjungi fasilitas produksi PT HM Sampoerna Tbk sebagai bagian dari upaya memperkuat kolaborasi antara pemerintah dan pelaku industri hasil tembakau dalam memerangi peredaran rokok ilegal.
Dalam kunjungannya, Anggito menekankan pentingnya peran aktif industri dalam membantu Direktorat Jenderal Bea dan Cukai menutup celah distribusi rokok ilegal serta mendorong transparansi dalam peredaran hasil tembakau.
"Partisipasi aktif industri memainkan peran penting keberhasilan Bea Cukai menutup celah distribusi rokok ilegal dan mendorong transparansi peredaran hasil tembakau," tulis Anggito dalam unggahan di instagram pribadinya, Selasa (25/6).
Baca Juga: Industri Rokok Setop Beli Tembakau Petani Temanggung, Ekonomi Lokal Bakal Tertekan
Anggito menambahkan, pemerintah akan terus berkomitmen memperkuat pengawasan dan penindakan berbasis intelijen demi menjaga persaingan yang sehat di industri hasil tembakau.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Djaka Budhi Utama mengatakan bahwa pihaknya akan membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pencegahan Rokok Ilegal.
Pembentukan satgas ini diharapkan dapat menekan potensi kebocoran penerimaan negara dari sektor cukai dan melindungi masyarakat dari peredaran barang-barang ilegal.
Djaka menambahkan bahwa hingga pertengahan tahun ini, penindakan terhadap rokok ilegal mengalami penurunan secara jumlah kasus, namun meningkat secara kualitas.
Jika dibandingkan dengan tahun lalu, 2024, secara year on year penindakan terhadap rokok ilegal mengalami penurunan sekitar 13,2%.
Namun secara kualitas, ada kenaikan signifikan dalam jumlah barang yang ditindak, yakni mencapai 285,81 juta batang rokok.
Baca Juga: Kemenkes Rancang Standar Kemasan Rokok, Begini Respons Pelaku Industri
Selanjutnya: Harga Emas Bergerak Liar, Gencatan Senjata Israel-Iran Berlanjut
Menarik Dibaca: Harga Emas Bergerak Liar, Gencatan Senjata Israel-Iran Berlanjut
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News