Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi memastikan pemerintah melalui Perum Bulog akan menggenjot serapan jagung produksi dalam negeri. Upaya ini penting demi menjaga harga jagung di tingkat petani.
Ini juga sesuai dengan terbitnya Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 10 Tahun 2025 tentang Pengadaan dan Pengelolaan Jagung Dalam Negeri serta Penyaluran Cadangan Jagung Pemerintah (CJP).
"Target kita memang akhir Juni ini mulai serap. Bapak Menko Pangan sudah menyampaikan target serapannya 1 juta ton untuk jagung dengan harga Rp 5.500 per kilogram. Jadi memang sudah dalam progres," jelas Arief saat ditemui di sela-sela Kick Off Pelatihan Capacity Building Sumber Daya Manusia dan Penguatan Kelembagaan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di Jakarta, Rabu (25/6).
Baca Juga: Terbitkan Inpres 10/2025, Prabowo Targetkan Pengadaan Jagung 1 Juta Ton
Adapun realisasi pengadaan jagung oleh Bulog yang bersumber dari produksi dalam negeri per 24 Juni telah mencapai 52.800 ton. Dengan begitu, total stok CJP yang dikelola Bulog totalnya ada hingga 87.000 ton.
Sementara, kondisi rerata harga jagung pipilan kering di tingkat produsen menurut data Panel Harga Pangan Bapanas per 25 Juni berada di level Rp 4.878 per kilogram (kg). Harga ini naik 1,1% dibandingkan rerata harga pada sebulan sebelumnya yang berada di Rp 4.825 per kg.
"Pokoknya tantangan kita sekarang itu di ketersediaan gudang, sehingga Bulog memerlukan gudang-gudang lain. Tapi tadi Pak Menko Pangan sampaikan one day nanti terbentuk Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, jadinya bisa membantu juga," kata Arief.
Arief bilang, 80.000 unit koperasi se-Indonesia tidak sedikit. Gudang koperasi ini bukan hanya untuk jagung saja. Akan tetapi juga untuk produk-produk pertanian, perikanan, dan lainnya.
Baca Juga: Bulog: Realisasi Penyerapan Jagung Capai 48..447 Ton
Untuk anggaran yang dibutuhkan dalam penyerapan CJP, Arief menuturkan pihaknya telah mengajukan ke Kementerian Keuangan dan saat ini dalam proses penelaahan.
Jumlah anggarannya sebagaimana hasil Rakortas Pangan (12/6) yang lalu, untuk penyerapan jagung dalam negeri membutuhkan sekitar Rp 6 triliun.
Arief juga katakan pengajuan anggaran untuk program bantuan pangan beras Juni-Juli serta Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) beras pun paralel telah dilaksanakan. Ia berharap program-program pro rakyat tersebut dapat segera dijalankan.
Selanjutnya: Cek Saham Direkomendasikan Buy dan Sell oleh BRI Danareksa Sekuritas Hari Ini (26/6)
Menarik Dibaca: Cek Saham Direkomendasikan Buy dan Sell oleh BRI Danareksa Sekuritas Hari Ini (26/6)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News