kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.902.000   8.000   0,42%
  • USD/IDR 16.254   -26,00   -0,16%
  • IDX 7.005   61,45   0,88%
  • KOMPAS100 1.020   9,19   0,91%
  • LQ45 779   10,37   1,35%
  • ISSI 230   -0,09   -0,04%
  • IDX30 401   6,24   1,58%
  • IDXHIDIV20 465   9,72   2,14%
  • IDX80 115   1,11   0,98%
  • IDXV30 116   1,36   1,19%
  • IDXQ30 129   1,78   1,39%

Mitigasi Efek Tarif Trump, Pemerintah Perluas Pasar Ekspor ke Negara Non-Tradisional


Kamis, 10 Juli 2025 / 15:44 WIB
Mitigasi Efek Tarif Trump, Pemerintah Perluas Pasar Ekspor ke Negara Non-Tradisional
ILUSTRASI. Pemerintah akan memperluas pasar ekspor baru ke negara-negara non tradisional untuk memitigasi dampak dari tarif impor 32% yang diberlakukan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID-LABUAN BAJO. Pemerintah akan memperluas pasar ekspor baru ke negara-negara non tradisional untuk memitigasi dampak dari tarif impor 32% yang diberlakukan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Direktur Pengelolaan Risiko Keuangan Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Tony Prianto mengatakan, dinamika saat ini memicu kekhawatiran para pengusaha mengingat perdagangan Indonesia banyak bergantung pada negara tujuan konvensional, seperti AS.

Oleh karena itu, pihaknya melakukan langkah mitigasi untuk memperluas porsi perdagangan ke negara-negara konvensional melalui Program Penugasan Khusus Ekspor (PKE).

Program ini bertujuan untuk memperluas akses ekspor ke kawasan yang selama ini belum menjadi fokus utama, seperti Amerika Latin, Afrika, Timur Tengah, Eropa Timur, dan Asia Selatan.

"Terkait tarif Trump, ekspor kita ke Amerika pasti terdampak, tetapi memang mitigasinya adalah salah satu yang kita shifting untuk membuat yang negara-negara tujuan ekspor yang non tradisional," ujar Tony dalam Media Briefing di Labuan Bajo, Kamis (10/7).

Baca Juga: Donald Trump Kenakan Tarif 32%, Indonesia Lanjutkan Negosiasi

Adapun program PKE ini memanfaatkan skema National Interest Account (NIA) yang memungkinkan pemerintah memberikan dukungan pembiayaan dan proteksi asuransi kepada eksportir.

Tony menjelaskan bahwa skema NIA yang menjadi basis PKE mendukung kegiatan ekspor yang secara komersial layak (feasible) tetapi belum dianggap layak oleh perbankan (non-bankable).

Lewat Lembaga Pembiyaan Ekspor Indonesia (LPEI), pemerintah memberikan pembiayaan sekaligus proteksi asuransi untuk memastikan ekspor ke negara non-tradisional dapat dieksekusi dengan lebih aman. 

Menurutnya, hal ini sangat penting karena ekspor ke negara non-tradisional sering kali terkendala risiko keamanan, logistik, dan infrastruktur yang belum memadai.

"Ekspor ke pasar konvensional relatif nyaman karena infrastruktur, asuransi, dan shippingnya sudah in place. Namun, kalau ke negara-negara seperti  Fiji, mungkin Zimbabwe pelaku ekspor sering menghadapi tantangan besar. PKE memberikan jaminan dan pembiayaan,” jelasnya.

Tony berharap, upaya membuka pasar ekspor baru ini akan meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar global dan mengurangi risiko akibat ketergantungan pada pasar konvensional.

“Kalau kita terus bergantung pada satu atau dua pasar besar, risiko akan semakin tinggi ketika terjadi gejolak. Dengan memperluas pasar, kita bisa menjaga keberlanjutan ekspor nasional,” kata Tony.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Direktur Pelaksana Pengembangan Bisnis Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), Maqin U Norhadi menambahkan, pemerintah telah meluncurkan program PKE dikhususkan untuk mendukung ekspor ke pasar alternatif agar Indonesia tidak terlalu bergantung pada negara besar seperti Amerika.

“PKE Kawasan ini sudah diarahkan ke Amerika Latin, Timur Tengah, Afrika, dan Asia Selatan. Ini adalah langkah antisipatif yang sudah berjalan bahkan sebelum ada kebijakan tarif dari Presiden Trump,” kata Maqin.

Baca Juga: Tarif Trump: Apa Saja yang Sudah Berlaku dan Akan Datang?

Selanjutnya: China Siap Teken Perjanjian Kawasan Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara

Menarik Dibaca: 12 Cara Alami Mengatasi Asam Lambung Naik ke Kepala yang Bisa Picu Pusing

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×