kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.980.000   15.000   0,76%
  • USD/IDR 16.810   20,00   0,12%
  • IDX 6.446   7,70   0,12%
  • KOMPAS100 927   0,91   0,10%
  • LQ45 722   -0,90   -0,12%
  • ISSI 206   1,64   0,80%
  • IDX30 375   -0,74   -0,20%
  • IDXHIDIV20 453   -1,23   -0,27%
  • IDX80 105   0,08   0,08%
  • IDXV30 111   0,28   0,25%
  • IDXQ30 123   -0,06   -0,05%

Ada Kebijakan Tarif AS, Kemendag Siapkan Pasar Non-tradional Untuk Ekspor


Senin, 21 April 2025 / 16:11 WIB
Ada Kebijakan Tarif AS, Kemendag Siapkan Pasar Non-tradional Untuk Ekspor
ILUSTRASI. Kemndag memastikan akan mencarikan pasar alternatif merespon kebijakan tarif Amerika Serikat sebesar 32% kepada Indonesia.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemndag) memastikan akan mencarikan pasar alternatif merespon kebijakan tarif Amerika Serikat sebesar 32% kepada Indonesia. 

Direktur Jerderal Perundingan Perdagangan Internasional Kemdag, Djatmiko Bris Witjaksono menyebutkan saat ini sudah coba di jajaki yakni pasar non-tradisional melalui kerjasama dagang, salah satunya adalah Indonesia-Canada CEPA (Comprehensive Economic Partnership Agreement) sudah diselesaikan Desember lalu. 

"Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak lama bisa di tandatangani, ini bisa jadi pasar alternatif yang sangat menjanjikan yang didukung fasilitasi tarif dan non tarif di kawasan Amerika Utara," katanya dalam konferensi pers di Kantor Kemendag, Senin (21/4). 

Baca Juga: AS Keluhkan Tarif Cukai Minuman Beralkohol Impor yang Tinggi di Indonesia

Selain itu, pasar lain yang akan dibidik yakni Arab Saudi. Menurutnya negara ini merupakan pasar yang potensial, dibuktikan dari neraca perdagangan ekspor RI ke Arab Saudi yang sebelumnya defisit menjadi surplus. 

Selain itu, Kemendag juga menargetkan rampungnya pembahasan perjanjian dagang dengan Tunisia, salah satu negara di kawasan Afrika Utara. 

"Menurut hemat kami ini akan menjadi peluang yang besar kepada produk-produk yang berasal dari Indonesia untuk bisa dipasarkan di kawasan negara-negara Magribi," ujarnya. 

Indonesia juga akan menyelesaikan perundingan kerjasama dagang dengan Peru. Menurutnya, Peru menjadi salah satu negara berkembang yang cukup progresif dan akan menjadi pasar yang menjanjikan untuk produk Indonesia. 

Kemudian, pemerintah juga masih menargetkan penyelesaian perjanjian dagang dengan Indonesia - Uni Eropa CEPA. Selain itu, pihaknya juga menargetkan penyelesain perjanjian dagang dengan Eurasia pada tahun ini. 

"Eurasia ini custom union, terdiri dari Rusia, Belarus, Kazakhstan, Tiri Istanbul. Ini juga punya potensi yang luar biasa besar, kalau kita bisa memiliki perjanjian-perjanjian Eurasia, akan memasuk kita ke kawasan Eropa Timur dan sebagian dari kawasan Asia Tengah," pungkasnya. 

Baca Juga: Pesawat Boeing yang Dikirim untuk China Kembali ke AS, Jadi Korban Perang Tarif Trump

Selanjutnya: Cuaca Besok, Jogja dan Sekitarnya Dominan Cerah Berawan

Menarik Dibaca: Cuaca Besok, Jogja dan Sekitarnya Dominan Cerah Berawan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×