kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.398.000   2.000   0,08%
  • USD/IDR 16.726   -19,00   -0,11%
  • IDX 8.370   -1,56   -0,02%
  • KOMPAS100 1.159   1,71   0,15%
  • LQ45 844   2,78   0,33%
  • ISSI 293   0,51   0,17%
  • IDX30 443   1,88   0,43%
  • IDXHIDIV20 509   1,38   0,27%
  • IDX80 131   0,22   0,17%
  • IDXV30 136   -1,02   -0,74%
  • IDXQ30 140   0,57   0,41%

Menteri PPN/Kepala Bappenas: BPS Harus Bebas dari Tekanan


Minggu, 28 September 2025 / 14:57 WIB
Menteri PPN/Kepala Bappenas: BPS Harus Bebas dari Tekanan
ILUSTRASI. Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional sekaligus Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Rachmat Pambudy menegaskan, Badan Pusat Statistik (BPS) harus bebas dari tekanan agar bisa menjaga kredibilitasnya.

“Arahan Bapak Presiden jelas. BPS harus bebas dari tekanan siapapun. BPS harus menyajikan data yang benar. Dengan metodologi yang benar,” tutur Rachmat dalam Anugerah Hari Statistik Nasional 2025, Jumat (26/9/2025).

Rachmat menyebut, hanya dengan penarikan kesimpulan dan data yang benar, maka dari data tersebut pemerintah bisa mengeluarkan kebijakan program yang benar juga.

“Saya diberi catatan, statistik are the eyes of the policy maker. Matanya para pengambil kebijakan. Telinganya para pengambil strategi pembangunan,” tambahnya.

Baca Juga: Kepala BPS Klarifikasi Isu Manipulasi Data Kemiskinan

Meski demikian, Rachmat menilai, perencanaan yang baik saja tidak cukup. Menrutnya, perencanaan yang baik harus dilaksanakan dengan baik, namun pelaksanaan yang baik saja tidaklah cukup, serta harus dirasakan manfaat oleh penerimanya.

“Jadi tadi saya bisik-bisik, Pak Ara (Maruarar Sirait Menteri PKP). Pak Ara kalau bangun rumah tidak cukup hanya dihitung jumlahnya. Tapi harus dirasakan oleh penghuninya. Dan perasaan itu tidak mudah. Karena perasaan satu dengan orang yang lain itu berbeda,” sambungnya.

Ia juga menekankan bahwa dengan metodologi statistik yang terbaik, perasaan dapat diukur. Karena itu, pihaknya di Bappenas juga meminta BPS untuk tidak hanya mencatat, tetapi juga mengukur, bahkan melihat dampaknya.

Baca Juga: Gelombang Kritik terhadap Akurasi Data BPS Semakin Menguat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×