kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.911.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.226   -37,00   -0,23%
  • IDX 6.878   -3,19   -0,05%
  • KOMPAS100 1.002   -0,07   -0,01%
  • LQ45 766   -0,64   -0,08%
  • ISSI 227   0,63   0,28%
  • IDX30 394   -0,39   -0,10%
  • IDXHIDIV20 456   -1,33   -0,29%
  • IDX80 112   0,04   0,04%
  • IDXV30 114   0,89   0,79%
  • IDXQ30 128   -0,45   -0,35%

Bappenas Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 2026 Lebih Tinggi dari Kemenkeu


Kamis, 03 Juli 2025 / 17:13 WIB
Bappenas Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 2026 Lebih Tinggi dari Kemenkeu
ILUSTRASI. Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy memberikan pemaparan saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kejaksaan 2025 di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (14/1/2025).


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kementerian PPN/Bappenas lebih optimistis merencanakan target pertumbuhan ekonomi 2026, bila dibandingkan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Bappenas menargetkan pertumbuhan ekonomi 2026 kisaran 5,8% hingga 6,3%, sementara itu Kemenkeu mematok pertumbuhan ekonomi 2026 kisaran 5,2% hingga 5,8%.

Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy mengungkapkan, untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi yang tinggi 8% di 2029, diperlukan peningkatan sasaran pertumbuhan ekonomi 2026 dengan kisaran 5,8% hingga 6,3%.

Baca Juga: Injury Time Lepas dari Perangkap Ekonomi 5%

Target ini juga sudah mempertimbangkan ketidakpastian global dengan risiko ke bawah target pertumbuhan ekonomi 5,8% di 2026.

“Target ini diharapkan supaya 2029 kita bisa mencapai target pertumbuhan ekonomi 8%,” tutur Rachmat saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Kamis (3/7).

Adapun target pertumbuhan ekonomi tersebut akan didorong oleh konsumsi rumah tangga dipatok kisaran 5,5%-5,8%, konsumsi pemerintah 6,8%-7%, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi 6,2%-7,2%, ekspor barang dan jasa 7,1%-7,2% dan impor barang dan jasa ditargetkan kisaran 7,3%-7,5%.

Sejalan dengan itu, kebutuhan investasi yang diperlukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi 2026 tersebut sebanyak Rp 8.297,8 triliun.

Terdiri dari investasi pemerintah yang merupakan belanja modal dan fisik sebesar Rp 349,91 triliun atau 4,22%, investasi BUMN Rp 480,8 triliun, dan investasi masyarakat atau swasta Rp 7.467,1 triliun atau 89,9%.

Baca Juga: Belanja 2026 Belum Ungkit Ekonomi Lebih Tinggi

Sebelumnya, Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengkritisi target pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2026 yang ditetapkan pemerintah dalam rentang 5,2% hingga 5,8%.

Target tersebut dinilai tidak sejalan dengan ambisi Presiden Prabowo Subianto yang ingin mendorong pertumbuhan ekonomi jangka panjang hingga 8%.

Anggota Fraksi PKB, Rifqy Abdul Halim, menyatakan bahwa pihaknya justru lebih optimistis terhadap potensi pertumbuhan ekonomi di tahun tersebut.

“Fraksi PKB memproyeksikan pertumbuhan ekonomi tahun 2026 lebih optimistis sebesar 5,6% sampai 6% atau lebih tinggi dari proyeksi pemerintah,” ujar Rifqy dalam Rapat Paripurna DPR RI, Selasa (27/5).

Baca Juga: Target Pertumbuhan Ekonomi 8% Butuh Kebijakan Struktural dan Transformasi Ekonomi

Rifqy menegaskan, target pertumbuhan 6% sangat memungkinkan bila pemerintah mampu memperkuat ketahanan ekonomi domestik, termasuk mendorong konsumsi rumah tangga, memperbesar arus investasi padat modal dan padat karya, meningkatkan ekspor, serta mempercepat pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG).

“Demikian juga dengan langkah strategis untuk memastikan bahwa hilirisasi dan transformasi digital serta ekonomi berjalan sesuai target dan rentang waktu yang ditetapkan,” tambahnya.

Selanjutnya: Banggar dan Kemenkeu Sepakat Penggunaan SAL Rp 86,6 Triliun untuk Tutup Defisit APBN

Menarik Dibaca: Pasar Modal Bergerak Dinamis, Berikut Risiko Yang Dihadapi Investor Ritel

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×