kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.917.000   -7.000   -0,36%
  • USD/IDR 16.220   -84,00   -0,52%
  • IDX 7.893   101,21   1,30%
  • KOMPAS100 1.117   11,96   1,08%
  • LQ45 830   6,60   0,80%
  • ISSI 263   5,24   2,03%
  • IDX30 429   3,31   0,78%
  • IDXHIDIV20 492   4,68   0,96%
  • IDX80 124   0,93   0,75%
  • IDXV30 128   0,92   0,73%
  • IDXQ30 138   1,74   1,27%

Bappenas Fokuskan Pembangunan Nasional pada Penguatan Ekonomi Syariah


Rabu, 13 Agustus 2025 / 17:54 WIB
Bappenas Fokuskan Pembangunan Nasional pada Penguatan Ekonomi Syariah
ILUSTRASI. Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy pembangunan nasional jangka panjang untuk periode 2025-2045 sudah mulai diarahkan menuju pembangunan ekonomi syariah.


Reporter: Indra Khairuman | Editor: Khomarul Hidayat

 KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pemerintah menyebut, pembangunan nasional jangka panjang untuk periode 2025-2045 sudah mulai diarahkan menuju pembangunan ekonomi syariah.

Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy mengatakan, dalam usaha untuk memperkuat ekonomi syariah Indonesia, sangat penting untuk mengintegrasikan nilai-nilai keadilan dan keberkahan dalam seluruh aspek pembangunan.

Dengan fokus pada pengembangan sektor-sektor strategis serta peningkatan kemampuan masyarakat, diharapkan Indonesia bisa mencapai kemajuan yang setara dengan negara-negara maju, serta menghilangkan masalah kemiskinan ekstrem.

“Kami bersepakat, kami merencanakan yang dianggarkan dan insyaallah bisa menganggarkan yang direncanakan sedemikian rupa sehingga ekonomi kita seimbang, ekonomi kita kokoh dan ekonomi kita kuat,” ujar Rachmat dalam Sarasehan Nasional Ekonomi Syariah, Rabu (13/8/2025).

Baca Juga: Potensi Ekonomi Syariah Besar tapi Kawasan Industri Halal Belum Optimal

Rachmat mengatakan inovasi dalam sektor ekonomi syariah merupakan salah satu fokus utama pemerintah.

Ia bilang, pembangunan nasional jangka panjang untuk periode 2025-2045 sudah mulai diarahkan menuju pembangunan ekonomi syariah.

“Sasaran pembangunan kita 2045 supaya kita mencapai pendapatan per kapita setara negara maju, kemiskinan ekstrem sudah harus hilang tahun ini juga,” kata Rachmat.

Ia mengajak semua pihak untuk meningkatkan kontribusi dalam bentuk zakat, infak, sedekah, dan dana sosial yang berbasis syariah.

“Aset wakaf terhadap produk domestik bruto (PDB) kita harus terus ditingkatkan, sedemikian rupa, sehingga kita bisa meningkatkan indeks kita di keuangan global, khususnya keuangan islam kita,” ucap Rachmat.

Baca Juga: Gubernur BI Ungkap Strategi Perkuat Posisi Indonesia di Keuangan Syariah Dunia

Selanjutnya: Saham CDIA Menguat 8,06% pada Perdagangan Rabu, 13 Agustus 2025

Menarik Dibaca: Jadwal Pertandingan Final UEFA Super Cup 2025: PSG vs Tottenham (14/8/2025)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×