Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kementerian PPN/Bappenas meluncurkan dua dokumen strategis yakni Blue Food Assessment (BFA) Indonesia dan Penghitungan Indonesia Blue Economy Index (IBEI).
Menteri PPN/Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy menjelaskan Dokumen BFA memetakan kondisi aktual dan strategis pangan akuatik untuk ketahanan dan kedaulatan pangan nasional.
Sementara dokumen IBEI menjadi instrumen komprehensif untuk mengukur kemajuan pembangunan ekonomi biru yang berkelanjutan dan inklusif di Indonesia.
Menurutnya, keduanya penting dalam menyajikan data dan informasi komprehensif serta temuan terkini untuk mendorong pangan biru dan ekonomi biru dalam pembangunan berkelanjutan.
Baca Juga: Bappenas Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 2026 Lebih Tinggi dari Kemenkeu
“Melalui peluncuran dua dokumen strategis ini, kita membangun fondasi perencanaan yang kuat, berbasis data, dan berpihak pada keberlanjutan,” ujarnya di Kantor Kementerian PPN/Bappenas, Jakarta, Rabu (6/8/2025).
Rachmat mengungkapkan, BFA dan IBEI menjadi fondasi penting untuk mempercepat transformasi ekonomi biru sebagai bagian integral pembangunan nasional menuju Indonesia Emas 2045.
Dia bilang, pihaknya bertugas dalam penyusunan BFA bersama Uni Eropa, Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA), Stanford University, dan Microsave Consulting.
Sementara, IBEI dikembangkan Kementerian PPN/Bappenas bersama Uni Eropa sebagai mitra utama yang menilai pencapaian pembangunan ekonomi biru secara berkelanjutan dan inklusif.
Baca Juga: Kepala Bappenas Sebut Periode Ini Kesempatan Terakhir Lepas dari Jebakan Ekonomi 5%
Lebih lanjut, Rachmat menambahkan, peluncuran dua dokumen ini menegaskan posisi Indonesia sebagai negara produsen pangan biru utama di dunia.
Fokusnya, pada sistem produksi yang efisien, peningkatan nilai tambah, pemenuhan konsumsi gizi protein berimbang bagi masyarakat, dan tata kelola kelautan.
“Kita ingin memastikan pembangunan kelautan dan perikanan tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi, tapi juga menjaga ekosistem dan memberi manfaat langsung bagi masyarakat pesisir. Inilah inti dari transformasi ekonomi biru menuju Indonesia Emas 2045,” pungkasnya.
Selanjutnya: Update Grafik Harga Emas Antam, Hari Ini Turun Jauh (6 Agustus 2025)
Menarik Dibaca: Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok di Jakarta & Sekitarnya, Hujan Sangat Lebat di Sini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News