kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kementerian PUPR Kembali Buka Tender Proyek IKN Senilai Rp 13 Triliun


Selasa, 02 Mei 2023 / 18:22 WIB
Kementerian PUPR Kembali Buka Tender Proyek IKN Senilai Rp 13 Triliun
ILUSTRASI. Kementerian PUPR kembali membuka tender proyek Ibu Kota Nusantara (IKN)


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kembali membuka tender proyek Ibu Kota Nusantara (IKN). Tercatat proyek IKN yang ditawarkan sekitar Rp 13 triliun.

Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja menyampaikan, Menteri PUPR telah melaporkan bahwa progres pembangunan IKN telah mencapai 27% pada satu hingga dua pekan lalu.

Endra menyebut, sudah banyak investor yang berminat untuk berinvestasi di IKN. Endra menerangkan, sebelum berinvestasi, investor akan melihat apa saja yang dilakukan pemerintah terkait dengan IKN. Sebab itu, pada tahap awal pembangunan IKN akan menggunakan APBN.

Endra mengatakan, pembangunan infrastruktur dasar pada tahap awal menunjukkan keseriusan pemerintah untuk membangun IKN.

"Kalau sudah liat keseriusan pemerintah, investor akan masuk," ujar Endra di Kantor Kementerian PUPR, Selasa (2/5).

Endra menjelaskan, investasi yang dilakukan investor tidak serta merta langsung dilakukan. Investor akan melihat progres pembangunan IKN. Dari hal itu, investor akan menyampaikan interest.

Baca Juga: Realisasi Belanja Modal Kementerian/Lembaga Capai Rp 23,47 Triliun di Kuartal I 2023

Kemudian, investor akan menyampaikan letter of interest (LoI). Setelah menyampaikan LoI, investor tidak serta merta melakukan realisasi investasi.

Biasanya, investor akan terlebih dahulu melakukan perencanaan dan feasibility study.

"Tapi kita optimis dengan perkembangan yang ada," ucap Endra.

Lebih lanjut, Endra mengatakan, 30% dari dana pembangunan IKN sekitar Rp 466 triliun akan menggunakan APBN. Sisanya sebanyak 70% dana akan menggunakan KPBU dan swasta.

Endra mencontohkan, pembangunan di zona 1A kawasan inti pusat pemerintahan (KIPP) menggunakan APBN. Kemudian zona 1B campuran antara anggaran pemerintah dan investasi.

"Jadi kalau selama ini bilang investor ga ada yang tertarik ya memang bagaimana harus kita dulu yang masuk, itu perlu diluruskan, government subsidi dulu masuk. Kalau pemerintah udah kelihatan serius, baru mereka akan support," jelas Endra.

Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Bambang Susantono menyampaikan, pembangunan fasilitas infrastruktur di IKN masih dalam proses on the track.

Kemudian juga untuk investasi, Otorita IKN telah menerima cukup banyak letter of interest (LoI). Tercatat, telah ada 167 LoI dari sekitar 16 negara.

"50% dari LoI ini domestik, 50% lainnya adalah dari asing dan itu tentu kami sekarang dalam proses menyeleksi, mana saja yang memang sesuai dan kemudian juga serius di dalam mengajukan permohonan untuk ikut membangun IKN Nusantara," ujar Bambang saat rapat dengar pendapat dengan Komisi II DPR, Senin (3/4).



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×