kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.705.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.299   11,00   0,07%
  • IDX 6.743   -59,82   -0,88%
  • KOMPAS100 996   -9,99   -0,99%
  • LQ45 769   -7,75   -1,00%
  • ISSI 211   -1,14   -0,54%
  • IDX30 399   -2,67   -0,66%
  • IDXHIDIV20 482   -2,50   -0,52%
  • IDX80 112   -1,09   -0,96%
  • IDXV30 119   0,01   0,01%
  • IDXQ30 131   -0,98   -0,74%

Ini cara supaya neraca perdagangan kembali surplus


Senin, 04 Agustus 2014 / 18:58 WIB
Ini cara supaya neraca perdagangan kembali surplus
ILUSTRASI. Kementerian ESDM resmi meluncurkan fitur perdagangan karbon untuk subsektor ketenagalistrikan.. REUTERS/Wolfgang Rattay/File Photo


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Kinerja ekspor memang akan membaik setelah ekspor mineral mentah kembali aktif. Namun di sisi lain, pemerintah perlu melakukan pengereman impor  terutama impor barang modal.

Ekonom Standard Chartered Eric Sugandhi mengatakan, kinerja ekspor setelah aktifnya ekspor mineral memang akan pulih secara bertahap. Hanya saja, untuk ekspor tidak bisa diharapkan akan terjadi kenaikan yang signifikan.

Defisit neraca dagang juni sebesar US$ 305,1 juta adalah sesuatu yang musiman karena ada Lebaran. Menurut dirinya, yang perlu diperhatikan pemerintah adalah pada sisi impor. 

Impor barang modal alias produksi yang tinggi harus bisa direm. Sebut saja impor mesin dan peralatan mekanik yang pada bulan Juni mencapai US$ 2,42 miliar atau naik 18,22% dibanding bulan sebelumnya. "Industri tersebut harus bisa dibikin di sini. Itu akan bantu kinerja neraca dagang kita," ujar Eric kepada KONTAN Senin (4/8). 

Kebijakan Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga tinggi, di sisi lain juga akan membantu mengerem impor.  Pengereman ini penting sebagai upaya mengempiskan defisit transaksi berjalan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×