Reporter: Rashif Usman | Editor: Noverius Laoli
Tingkatkan Produktivitas
Josua menyampaikan bahwa tantangan untuk meningkatkan GNI per Kapita untuk mencapai US$5.500 dan US$26.000-US$30.000 pada 2045 ialah, pemerintah perlu fokus pada peningkatan produktivitas perekonomian terutama faktor produksi tenaga kerja, termasuk melalui peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan keterampilan.
Selanjutnya, pemerintah juga perlu mengurangi ketergantungan pada komoditas tertentu dan mendorong pertumbuhan di sektor-sektor dengan nilai tambah yang lebih tinggi.
Selain itu, pemerintah perlu menjaga stabilitas ekonomi makro melalui kebijakan fiskal dan moneter yang prudent, termasuk pengelolaan utang yang prudent dan menjaga inflasi agar tetap terkendali.
Baca Juga: TKN Prabowo Juga Khawatir Soal Utang Pemerintah yang Kian Menumpuk
"Dan yang terakhir, pemerintah perlu mempercepat implementasi reformasi struktural, memperbaiki iklim investasi, dan memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi yang inklusif dapat tercapai di seluruh daerah di Indonesia," tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, menurut laporan Bank Dunia bertajuk World Development Report 2024: The Middle Income Trap, Indonesia sendiri memang masuk kategori upper middle income country atau negara berpendapatan menengah-atas.
Dilaporkan pendapatan nasional bruto (GNI) per kapita Indonesia mencapai US$ 4,870 di tahun 2023. Namun, posisi Indonesia paling rendah dibandingkan negara-negara lain yang masuk kategori ini.
Baca Juga: Waspada! Rasio Utang Pemerintah per Semester I-2024 Hampir Mendekati 40% dari PDB
Dalam laporan itu, Indonesia masih kalah dari Malaysia yang mencetak GNI per kapita mencapai US$ 11,970.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News