kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.430.000   -10.000   -0,69%
  • USD/IDR 15.243   97,00   0,63%
  • IDX 7.905   76,26   0,97%
  • KOMPAS100 1.208   12,11   1,01%
  • LQ45 980   9,43   0,97%
  • ISSI 230   1,69   0,74%
  • IDX30 500   4,71   0,95%
  • IDXHIDIV20 602   4,65   0,78%
  • IDX80 137   1,32   0,97%
  • IDXV30 141   0,53   0,38%
  • IDXQ30 167   1,08   0,65%

TKN Prabowo Juga Khawatir Soal Utang Pemerintah yang Kian Menumpuk


Senin, 29 Juli 2024 / 18:18 WIB
TKN Prabowo Juga Khawatir Soal Utang Pemerintah yang Kian Menumpuk
ILUSTRASI. Petugas menyusun tumpukan uang di Cash Pooling Bank Mandiri, Jakarta, Kamis (23/6/2022). Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran ikut menyoroti soal posisi utang pemerintah yang mengkhawatirkan.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Anggawira ikut menyoroti soal posisi utang pemerintah yang semakin mengkhawatirkan.

Anggawira melihat, meski rasio utang pemerintah saat ini disebut-sebut masih dalam batas yang aman, namun pemerintah juga harus melihat dari indikator lainnya seperti yang ditetapkan IMF.

"Utang ini jangan dilihat secara parsial. mungkin dalam ukuran-ukuran tertentu masih dianggap aman. Tetapi ada ukuran lain yang dianggap (utang) kita sudah masuk lampu kuning," ujar Anggawira kepada awak media di Jakarta, Senin (29/7).

Baca Juga: Waspada! Rasio Utang Pemerintah per Semester I-2024 Hampir Mendekati 40% dari PDB

Apabila melihat angka debt to revenue ratio atau rasio utang pemerintah terhadap pendapatan, sudah mencapai 300% pada posisi per 31 Mei 2024. Angka ini melonjak tajam jika dibandingkan posisi 31 Desember 2023 yang hanya 292,6%.

Posisi utang pemerintah terhadap pendapatan ini cenderung tidak aman lantaran melebihi batas yang ditetapkan oleh International Monetary Fund (IMF) dalam range 90% hingga 167%.

Oleh karena itu, Anggawira menyarankan pemerintah dalam hal ini menteri keuangan untuk lebih berhati-hati dalam melakukan pengelolaan utang. Selain itu, perlu diperhatikan pula utang pemerintah harus bersifat produk dan bukan untuk konsumtif.

Anggawira juga berharap menteri keuangan yang baru di era pemerintahan Prabowo Subianto memiliki kepintaran untuk melakukan renegosiasi serta mencari sumber-sumber utang baru dengan bunga yang rendah.

Baca Juga: Utang Pemerintah Naik Lagi, Per Juni 2024 Tembus Rp 8.444,87 Triliun

"Kalau kita lihat kan memang bunga utang pemerintah kita kan cukup besar ya dan ini menjadi challenging menteri keuangan kita ke depan untuk bisa mendapatkan sumber pembiayaan yang murah dan efektif," katanya.

Sebagai informasi, posisi utang pemerintah hingga semester I-2024 atau per Juni 2024 mencapai Rp 8.444,87 triliun. Angka ini meningkat 1,09% dibandingkan posisi utang pada akhir Mei 2024 yang sebesar Rp 8.353,02 triliun.

Sementara berdasarkan angka rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), tercatat sebesar 39,13% dari PDB.

Baca Juga: Golden Visa Belum Tentu Tarik Investasi ke Tanah Air

Angka ini nyaris mendekati level 40% dari PDB, seperti pada saat pandemi Covid-19 di mana rasio utang terhadap PDB per Desember 2021 mencapai 40,74%. Sementara pada Desember 2022 tercatat 39,70% PDB dan pada Desember 2023 tercatat 39,21% dari PDB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×