kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ekonom yakin defisit transaksi berjalan membaik


Selasa, 02 September 2014 / 18:50 WIB
Ekonom yakin defisit transaksi berjalan membaik
ILUSTRASI. Presiden Direktur Pakuwon Group A. Stefanus Ridwan bersama Direktur Pakuwon Group Ivy Wong?usai?signing ceremony proyek Pakuwon Residences Bekasi (6/8). KONTAN/Muradi/2022/08/06


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Edy Can


JAKARTA. Kinerja perdagangan pada triwulan ketiga diperkirakan akan membaik. Ekonom Samuel Asset Manajemen Lana Soelistianingsih beralasan karena ekspor akan meningkat setelah pemerintah membuka kembali ekspor konsentrat. Di sisi lain, dia melihat impor akan terus menurun terutama impor nonmigas.

Hanya saja, Lana memperkirakan, penurunan impor nonmigas tidak akan lebih dalam.  "Pasalnya di Juli penurunan sudah cukup dalam," ujar Lana ketika dihubungi KONTAN, Selasa (2/9).

Karena itu, Lana memperkirakan surplus yang akan terjadi pada Agustus dan bulan seterusnya cenderung kecil yaitu di bawah US$ 100 juta. Menurutnya, defisit migas masih akan terus menjadi momok surplus non migas.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan data neraca dagang Juli surplus US$ 123,7 juta. Ekspor pada Juli sebesar US$ 14,18 miliar atau turun 6,03% dibanding Juli tahun lalu. Impor sendiri mengalami penurunan 19,3% menjadi US$ 14,05 miliar.

Melihat neraca dagang triwulan III berpotensi surplus, Lana melihat defisit transaski berjalan triwulan III akan menurun ke level US$ 8 miliar atau 3,8% dari PDB, senada dengan perkiraan BI. Di sisi lain, neraca pendapatan pun akan membaik lantaran repatriasi aset pada triwulan III sudah berkurang. Asal tahu saja, defisit neraca pendapatan triwulan II 2014 mencapai US$ 7,25 miliar atau naik 14,16% dibanding triwulan sebelumnya US$ 6,35 miliar.

Kepala Ekonom BII Juniman pun melihat neraca dagang pada bulan Agustus akan mengalami surplus. Dia memprediksikan neraca dagang Agustus akan surplus US$ 50 juta-US$ 150 juta dan secara keseluruhan hingga akhir tahun total surplus neraca dagang bisa mencapai US$ 1 miliar.

Defisit transaksi berjalan juga akan membaik. Dia memperkirakan, defisit triwulan III akan sebesar US$ 7,8 miliar atau 3,8% dari PDB.

Yang menjadi penyebab penurunan defisit tidak jauh berbeda dengan periode yang sama tahun lalu adalah pada neraca migas. Impor migas masih tinggi dan akan terus menjadi penghambat perbaikan.

Juniman mengatakan, defisit migas pada triwulan III akan mencapai US$ 3,3 miliar atau naik 3,45% dari defisit triwulan sebelumnya US$ 3,19 miliar. "Bebannya banyak di situ," tandas Juniman.

Hingga akhir tahun 2014 sendiri, Juniman perkirakan defisit transaksi berjalan akan berada pada level 3,2% dari PDB atau turun dibanding tahun 2013 yang 3,34% dari PDB.

Dirinya mengakui, neraca transaksi berjalan msih menunggu kebijakan dari minyak. Tidak tertutup kemungkinan triwulan IV impor migas akan membengkak dan mempengaruhi kinerja transaksi berjalan.

Morgan Stanley sendiri dalam risetnya menyebutkan, kenaikan BBM akan mempengaruhi defisit migas. Perkiraannya, setiap 10% kenaikan BBM akan mengurangi defisit migas sebesar 0,14% dari PDB.

Secara keseluruhan, Morgan Stanley memperkirakan defisit neraca transaksi berjalan pada tahun 2014 sebesar 3,2% dari PDB. "Kami mengharapkan neraca nonkomoditas membaik di tengah perbaikan ekonomi dunia yang menguat dan seiring pertumbuhan permintaan domestik yang moderat," tulis Morgan Stanley dalam penelitiannya, Senin (1/9).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×