Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID – PROBOLINGGO. Dalam rangka meningkatkan produksi susu dan daging nasional, Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong penerbitan Instruksi Presiden (Inpres) tentang Percepatan Produksi Susu dan Daging Nasional (P2SDN).
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementan, Agung Suganda menjelaskan, Inpres ini nantinya bakal menjadi dasar bagi seluruh kementerian, lembaga, dan instansi terkait termasuk pemerintah daerah dalam pelaksanaan P2SDN ini.
“Menteri Pertanian akan bersurat kepada Presiden terkait dengan Inpres ini. Kami dari sisi teknis sudah menyiapkan rancangan Inpresnya,” kata Agung saat ditemui di Probolinggo, Selasa (15/7).
Agung menyebut, pada dasarnya langkah ini diambil untuk mendorong swasembada pangan yang dicita-citakan Presiden Prabowo Subianto. Swasembada pangan ini didorong tak hanya untuk komoditas beras dan jagung yang menurutnya saat ini sudah tercapai, tetapi juga swasembada pertanian hewani yang kini juga dibutuhkan untuk penyediaan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Baca Juga: BGN Ungkap Butuh Anggaran Rp 335 Triliun Buat Jalankan Program MBG Tahun Depan
Agung membeberkan, neraca pangan nasional menunjukkan bahwa Indonesia telah mencapai swasembada untuk daging dan telur ayam. Dari 4 komoditas peternakan utama, swasembada daging dan telur ayam ditandai dengan dengan surplus sebesar 0,12 juta ton daging dan 0,17 juta ton telur ayam.
“Bahkan saat ini pemerintah terus berupaya menjaga stabilitas supply dan demand untuk menjaga agar harga ayam hidup dan telur di tingkat peternak tidak terlalu rendah di bawah harga pokok produksinya,” imbuh dia.
Namun, untuk sapi, Agung mengaku Indonesia masih membutuhkan impor sekitar 52% dari kebutuhan daging nasional dan 79% dari kebutuhan susu nasional.
Nah, untuk memenuhi kebutuhan tersebut, pemerintah telah memasukkan P2SDN menjadi salah satu proyek strategi nasional dalam Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2025 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029.
Secara khusus untuk komunitas susu, Agung bilang, pemerintah telah membuat peta jalan pemenuhan susu segar 2025-2029 dengan target 1 juta ekor selama 5 tahun ke depan.
“Disamping itu, kami terus mendorong peningkatan produktivitas sapi perah yang sudah ada saat ini,” imbuhnya.
Baca Juga: BGN Dorong Penggunaan Bahan Pangan Lokal di Program MBG
Selanjutnya: Beasiswa Unggulan 2025 untuk S2, Ini Syarat Daftarnya
Menarik Dibaca: 4 Zodiak Paling Open Minded, Tidak Takut Mencoba Hal Baru!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News