CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Buruh turunkan tuntutan UMP DKI jadi Rp 3 juta


Rabu, 22 Oktober 2014 / 13:53 WIB
Buruh turunkan tuntutan UMP DKI jadi Rp 3 juta
ILUSTRASI. Mengatasi bluetooth tidak terdeteksi.


Reporter: Fahriyadi | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Pergulatan jelang penetapan Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI Jakarta tahun 2015 terus bergulir. Setelah Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menolak tuntutan buruh agar upah naik 30%, kini serikat buruh menurunkan tuntutannya agar upah di Ibukota naik 22,9%.

"Kami meminta Ahok untuk memutuskan UMP DKI Jakarta 2015 sebesar Rp 3 juta, jadi hanya naik 22,9% bukan 30% lagi," ujar Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia, Said Iqbal dalam siaran persnya, Rabu (22/10).

Kendati menurunkan tuntutan kenaikan upah tahun depan, namun dia tetap meminta agar menteri tenaga kerja dan transmigrasi yang akan dipilih Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa langsung merevisi komponen Kebutuhan Hidup Layak (KHL) dari 60 menjadi 84 komponen.

Said mengklaim tuntutan anyar dari buruh ini sangat realistis sebagai langka kompromi yang ditawarkan buruh karena hasil survei KHL terakhir di pasar Blok A oleh serikat buruh menunjukkan bahwa KHL adalah sebesar Rp 3.051.770 per bulan.

Angka ini jauh dari hasil survei Dewan Pengupahan Daerah (DPD) DKI Jakarta yang menyatakan KHL hanya Rp 2.320.135 per bulan. Lebih jauh, Said bilang tuntutan serupa juga disuarakan buruh untuk Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) 2015 di wilayah sekitar Jabodetabek seperti Serang, Cilegon, Karawang, Batam, dan Surabaya sebesar Rp 3 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×