kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45895,55   2,12   0.24%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

UMP tidak Rp 3 juta, buruh ancam mogok nasional


Selasa, 21 Oktober 2014 / 13:38 WIB
UMP tidak Rp 3 juta, buruh ancam mogok nasional
ILUSTRASI. Harga Emas Antam Hari Ini (9/5) Naik, Selisih dengan Buyback Rp 106.000 per gram! ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/hp.


Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Para buruh DKI Jakarta menuntut kenaikan upah minimum provinsi (UMP) menjadi Rp 3 Juta pada tahun 2015. Besaran jumlah UMP DKI rencananya akan diputuskan oleh dewan pengupahan pada Rabu (22/10) besok. 

Sekretaris Jenderal Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Muhammad Rusdi berharap Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama bisa membantu merealisasikan keinginan tersebut. 

Bila tidak, mereka mengancam akan melakukan aksi mogok nasional pada awal November mendatang. "Gaji buruh di DKI ini masih bermasalah. Upah tidak sampai Rp 3 Juta. Karena itu kami meminta Pak Ahok bisa merealisasikan kenaikan upah menjadi Rp 3 Juta. Kalau tidak kami akan melakukan mogok nasional jilid III. Seluruh buruh akan keluar dari pabrik-pabrik," kata dia. 

Menurut Rusdi, demo pada Selasa ini merupakan aksi pertama dari rencana tiga hari yang akan mereka lalukan di Balaikota. Dalam dua hari ke depan, kata Rusdi, rencananya akan ada ribuan buruh yang akan menyambangi Balaikota, tidak hanya buruh yang berasal dari Jakarta, tetapi juga dari Tangerang dan Bekasi. 

"Kami akan ke sini tiga hari berturut-turut, dimulai hari ini, besok, dan selesai Kamis. Diperkirakan akan ada 2.000-4.000 orang yang akan datang ke sini," ujar dia. (Alsadad Rudi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Accounting Mischief Practical Business Acumen

[X]
×