Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi penggunaan dana operator investasi pemerintah (OIP) oleh Perum Bulog telah mencapai Rp 7,47 triliun hingga 22 April 2025, atau 45,1% dari total anggaran Rp 16,58 triliun.
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengungkapkan, realisasi penggunaan dana OIP tersebut terdiri dari Rp 4,16 triliun atau 640.500 ton untuk gabah, dan Rp 3,31 triliun atau 275.880 ton untuk beras.
Dengan pembelian tersebut, total stok beras Bulog mencapai 2.96 juta ton (SBP 2.928 ribu ton dan komersial 39.000 ton).
Baca Juga: Presiden Prabowo Instruksikan Bulog Serap Gabah Saat Panen Raya
“Kami menetapkan Bulog sebagai OPI dan memberikan alokasi sebesar Rp 16,58 triliun untuk pengadaan beras dan gabah kering panen ini,” tutur Suahasil dalam konferensi pers, Rabu (30/4).
Penetapan tersebut berdasarkan Inpres 6 Tahun 2025, tentang pengadaan dan pengelolaan gabah/beras dalam negeri serta penyaluran cadangan beras pemerintah.
Penugasan kepada Bulog melakukan pengadaan beras dalam negeri sebanyak 3 juta ton beras dari gabah kering panen (GKP)/giling dan atau beras dengan HPP Rp 6.500 per kg untuk GKP.
Baca Juga: Bulog Wajib Serap Gabah Rp 6.500/kg, CELIOS Beri Catatan Ini
Nah dengan anggaran tersebut, diharapkan Bulog bisa membeli beras dan gabah, tidak perlu pinjam ke bank, serta beban bunga pinjaman menurun dan risiko penjaminan pemerintah menurun.
Suahasil menambahkan, dengan upaya ini, saat momentum hari besar seperti Ramadan dan Lebaran tidak terjadi kelangkaan ketersediaan beras di pasaran, serta harga beras bisa dijaga dengan baik.
Selanjutnya: BPKH Limited Membawa Indonesia ke Tanah Suci Lewat Sekotak Nasi
Menarik Dibaca: 10 Pilihan Buah-buahan untuk Asam Lambung yang Sehat dan Aman Dikonsumsi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News