kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.959.000   16.000   0,82%
  • USD/IDR 16.304   -11,00   -0,07%
  • IDX 7.533   43,20   0,58%
  • KOMPAS100 1.070   7,34   0,69%
  • LQ45 793   -2,68   -0,34%
  • ISSI 254   0,66   0,26%
  • IDX30 409   -1,29   -0,31%
  • IDXHIDIV20 467   -2,82   -0,60%
  • IDX80 120   -0,30   -0,25%
  • IDXV30 124   0,09   0,07%
  • IDXQ30 131   -0,56   -0,43%

Ekonomi RI Tumbuh 5,12%, Ekonom HSBC: Tidak Ada Alasan untuk Tidak Percaya


Jumat, 08 Agustus 2025 / 14:09 WIB
Ekonomi RI Tumbuh 5,12%, Ekonom HSBC: Tidak Ada Alasan untuk Tidak Percaya
ILUSTRASI. Suasana bongkar muat petikemas di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (16/7/2025). Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2025 didorong dua faktor utama. Yakni lonjakan belanja modal pemerintah (capital expenditure/capex) dan masih kuatnya konsumsi masyarakat. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. HSBC Global Research ikut bersuara soal angka pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,12% pada kuartal II-2025 yang diragukan banyak orang.

Chief Economist untuk Indonesia dan India di HSBC Global Research Pranjul Bhandari mengatakan, meski sempat muncul keraguan di lapangan terkait angka pertumbuhan ekonomi tersebut, data sektor produk domestik bruto (PDB) menunjukan adanya pijakan yang solid.

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2025 didorong dua faktor utama. Yakni lonjakan belanja modal pemerintah (capital expenditure/capex) dan masih kuatnya konsumsi masyarakat.

"Sebenarnya tidak ada alasan bagi saya untuk tidak mempercayai angka ini. Dari apa yang saya lihat ketika saya menguraikan PDB di berbagai sektor, saya rasa ada dua sumber pertumbuhan yang tetap kuat," katanya, Jumat (8/8/2025).

Baca Juga: Ekonomi Kuartal II 2025 Tumbuh 5,12%, BI: Permintaan Domestik Kita Baik

Menurut Pranjul, data belanja modal pemerintah memperlihatkan peningkatan signifikan pada periode April-Juni 2025 dibandingkan kuartal sebelumnya.

Dorongan belanja modal tersebut tercermin pada kenaikan aktivitas kontruksi, yang ikut mengangkat kinerja sektor investasi.

Selain itu, konsumsi swasta juga terjaga di level 5%. Ia menjelaskan, indikator konsumsi massal seperti belanja makanan, bahan bakar, serta pakaian dan apparel mengalami perbaikan. 

Faktor pendorongnya meliputi inflasi yang menurun, kenaikan upah di wilayah perdesaan, dan program bantuan sosial pemerintah.

"Memang benar konsumsi kelas atas lebih lemah dari sebelumnya. Misalnya, penjualan kendaraan, transaksi kartu kredit, impor barang tahan lama, semuanya lebih lemah dari sebelumnya. Namun, konsumsi masyarakat justru lebih kuat," kata Pranjul.

Ia menegaskan, kombinasi belanja modal pemerintah yang agresif dan daya beli masyarakat di segmen bawah menjadi kunci di balik capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II tersebut.

"Jadi saya pikir inilah yang membuat angka PDB tetap kuat di kuartal II," imbuhnya.

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Capai 5,12% Diragukan, Istana Klaim Data Diberikan Secara Jujur

Selanjutnya: 20 Maskapai dengan First Class Terbaik di Dunia Tahun 2025, Ada Satu dari Indonesia

Menarik Dibaca: Promo Alfamart Serba Gratis 8-10 Agustus 2025, Beli 1 Gratis 1 Susu Oatside-Teh Kotak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×