Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di bawah terik matahari Makkah dan keramaian jemaah dari berbagai penjuru dunia, sekotak nasi sederhana bagi jemaah Indonesia menjelma menjadi lebih dari sekadar santapan—ia adalah kenangan, penghibur rindu, dan penghubung rasa dengan tanah air.
Aroma rendang yang membumi, pedasnya balado, atau gurihnya nasi goreng menjadi penyemangat ibadah di Tanah Suci. Semua ini hadir berkat kerja senyap BPKH Limited, anak usaha Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), yang kini bermarkas di Arab Saudi.
Baca Juga: BPKH Limited Siapkan 2,4 Juta Porsi Makan Jemaah Selama Puncak Haji
“Setiap kotak nasi yang dimakan jemaah adalah bentuk nyata dari misi kami: mengembalikan keberkahan haji kepada bangsa Indonesia,” ujar Sidiq Haryono, Mudir BPKH Limited, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (30/4).
Lebih dari sekadar bisnis, Sidiq memandang layanan ini sebagai bagian dari sistem dukungan ibadah.
Tujuannya bukan sekadar mengenyangkan, tetapi membangkitkan perasaan ‘pulang kampung’ di tengah prosesi spiritual ribuan kilometer dari rumah.
Tantangan tentu tidak kecil. Makanan siap saji kerap dipandang tidak efisien oleh mitra lokal Arab Saudi karena margin tipis. Namun BPKH Limited tetap melangkah.
“Kami hadir bukan sebagai pedagang, tapi sebagai bagian dari sistem logistik haji. Kami ingin jemaah tetap bisa menikmati rasa Indonesia, bahkan saat jalan tertutup dan logistik tersendat,” tegas Sidiq.
Baca Juga: BPKH Limited Kirim 475 Ton Bumbu Khas Indonesia untuk Haji ke Arab Saudi, Naik 625%
Puncak Haji 2024 menjadi momentum bersejarah. Di tengah kemacetan ekstrem di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), makanan siap saji khas Nusantara untuk pertama kalinya hadir tepat waktu di tangan jemaah Indonesia.
Semur daging, gulai ayam, atau nasi goreng hangat menjadi oase di tengah ujian fisik dan spiritual.
Untuk musim haji 2025, BPKH Limited mengambil langkah lebih besar. Sebanyak 475 ton bumbu khas Indonesia telah dikirim ke Arab Saudi, hasil seleksi ketat sejak November 2024.
Tujuh produsen terbaik dari Indonesia ditunjuk untuk memasok 22 jenis bumbu, dari rendang hingga tumis, dengan standar rasa dan keamanan tinggi.
Setiap bumbu dikurasi agar cita rasa autentik tetap terjaga, meski harus menempuh perjalanan lintas benua.
Baca Juga: BPKH Limited Luncurkan 60 Unit Bus Baru untuk Layanan Jemaah Haji dan Umrah
Proses ini melibatkan kerja sama erat dengan Kementerian Agama, Konsulat Jenderal RI di Jeddah, produsen dalam negeri, dan syarikah lokal Arab Saudi.
“Dengan makanan yang sesuai lidah mereka, stamina dan semangat jemaah diharapkan tetap terjaga selama menjalankan ibadah haji,” ujar Sidiq penuh optimisme.
Sekotak nasi kini bukan sekadar logistik, tapi jembatan rasa, bukti bahwa Indonesia hadir menyertai para tamu Allah hingga ke Tanah Suci.
Selanjutnya: Raup Pendapatan Bersih Rp 1,39 Triliun, Cek Sumber Pendapatan Gojek Tokopedia (GOTO)
Menarik Dibaca: 10 Pilihan Buah-buahan untuk Asam Lambung yang Sehat dan Aman Dikonsumsi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News