kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.969.000   -22.000   -1,10%
  • USD/IDR 16.875   -5,00   -0,03%
  • IDX 6.613   -20,90   -0,32%
  • KOMPAS100 952   -3,65   -0,38%
  • LQ45 742   -2,91   -0,39%
  • ISSI 210   0,12   0,06%
  • IDX30 386   -1,41   -0,36%
  • IDXHIDIV20 465   -1,90   -0,41%
  • IDX80 108   -0,27   -0,25%
  • IDXV30 113   -0,30   -0,26%
  • IDXQ30 127   -0,67   -0,52%

BP Tapera Sebut Tingkat Keterhunian Rumah Subsidi Capai 93,62% pada 2024


Kamis, 24 April 2025 / 17:03 WIB
BP Tapera Sebut Tingkat Keterhunian Rumah Subsidi Capai 93,62% pada 2024
ILUSTRASI. BP Tapera melaporkan tingkat keterhunian rumah subsidi lewat skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) mencapai 93,62% sepanjang 2024. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/Spt.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) melaporkan tingkat keterhunian rumah subsidi lewat skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) mencapai 93,62% sepanjang 2024.

Direktur Operasi Pemanfaatan BP Tapera, Muhammad Nauval Al - Ammari, menyampaikan bahwa hasil pemantauan dan evaluasi hingga tahun 2024, menunjukkan tren peningkatan tingkat keterhunian tiap tahunnya.

Di Tahun 2022, dari target 52.000 rumah, BP Tapera berhasil memantau 57.757 rumah, dengan hasil yaitu 41.435 rumah dihuni sesuai ketentuan, atau sebesar 71,62% rumah FLPP dihuni sesuai ketentuan.

Di Tahun 2023, dari target 62.000 rumah, BP Tapera berhasil memantau 70.422 rumah, dengan hasil 65.162 rumah dihuni sesuai ketentuan, atau sebesar 92,53% rumah FLPP dihuni sesuai ketentuan.

Baca Juga: BP Tapera: Penyaluran Rumah Subsidi Capai Rp 84,2 Triliun hingga 15 April 2025

“Tahun 2024 dari target 62.000 rumah, BP Tapera berhasil memantau 66.541 rumah dengan hasil 62.294 rumah dihuni sesuai ketentuan, atau sebesar 93,62% rumah FLPP dihuni sesuai ketentuan,” ujarnya melalui keterangan resmi, Kamis (24/4).

Sementara di tahun 2024, lanjut Nauval, pihaknya menargetkan sampling sebanyak 80.000 unit rumah. Seluruh pelaksanaan pemantauan dan evaluasi ini berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman.

Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho menuturkan, hasil pemantauan yang dilakukan oleh para petugas ini menjadi rujukan oleh Kementerian PKP, dalam memastikan hunian yang layak, dan mengidentifikasi pengembang yang tidak bertanggungjawab terhadap kualitas bangunan, sarana prasarana, serta fasilitas umum yang dibangunnya.

Baca Juga: BP Tapera Klaim Pemerintahan Telah Salurkan 93.699 Rumah Subsidi hingga April 2025

“Ada keterkaitan antara tingkat keterhunian dan kualitas hunian. Para penghuni dapat atau tidaknya menghuni rumahnya dikarenakan kualitas bangunan menjadi salah satu faktor penyebabnya,” terangnya.

Oleh karena itu, Heru berpesan kepada para petugas pemantauan turut memantau dan menerima aduan yang disampaikan oleh para penghuni ketika melakukan kunjungan lapangan dan wawancara kepada para penghuni.

“Catat, dan sampaikan kepada kami jika ada keluhan, kami akan tindaklanjuti bersama para bank penyalur untuk membina pengembang-pengembang yang bermasalah,” tandasnya.

Selanjutnya: Pertumbuhan Ekonomi Terancam Melambat, Penerimaan Pajak Bisa Tersendat

Menarik Dibaca: Katalog Promo JSM Alfamidi Hanya 4 Hari Periode 24-27 April 2025, Cek di Sini!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×