kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BI: Inflasi Mei terendah dalam periode Ramadan dan Idul fitri di 5 tahun terakhir


Selasa, 02 Juni 2020 / 23:06 WIB
BI: Inflasi Mei terendah dalam periode Ramadan dan Idul fitri di 5 tahun terakhir
ILUSTRASI. Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Onny Widjanarko


Reporter: Bidara Pink | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ada momen Idul Fitri di bulan Mei, ternyata tak mampu mengerek inflasi. Padahal, biasanya, Idul Fitri identik dengan melambungnya harga khususnya bahan pangan akibat tingginya permintaan.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi pada bulan lalu hanya 0,07% mom. Capaian ini menjadikan inflasi bulan Mei terendah jika dibandingkan dengan inflasi pada bulan Ramadhan dan Idul Fitri dalam 5 tahun terakhir. 

"Bahkan lebih rendah dari rerata periode Ramadhan dan Idul Fitri di lima tahun terakhir yang tercatat sebesar 0,69% mom," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Onny Widjanarko dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Selasa (2/6). 

Baca Juga: Inflasi Mei 2020 cuma sebesar 0,07%, ini tanggapan para ekonom

Bila melihat dari komponennya, inflasi Mei yang rendah dipengaruhi oleh inflasi inti yang melambat, yaitu dari 0,17% mom pada bulan sebelumnya menjadi 0,06% mom. 

Onny menilai, turunnya inflasi inti tak lepas dari menurunnya permintaan akibat pandemi Covid-19 dan menurunnya harga komoditas global. Selain itu, ini juga menunjukkan konsistensi kebijakan bank sentral dalam mengarahkan ekspektasi inflasi dan terjaganya stabilitas nilai tukar rupiah. 

Menurut kelompok barang, perlambatan inflasi inti dipengaruhi oleh penurunan harga beberapa komoditas seperti bawang bombai, gula pasir, serta mereda nya inflasi harga emas perhiasan. 

Sementara menurut kelompok harga bergejolak, kelompok volatile food juga kembali mencatat penurunan sebesar 0,5% mom atau lebih dalam dibandingkan dengan bulan deflasi pada bulan sebelumnya yang sebesar 0,09% mom. 

Semakin dalamnya penurunan harga kelompok volatile food dipengaruhi koreksi harga di beberapa komoditas seperti aneka cabai, telur ayam ras, dan bawang putih sejalan melambatnya permintaan, memadainya pasokan, dan terjaganya distribusi barang. 

Baca Juga: Puncak inflasi tahun 2020 diperkirakan terjadi di Desember

Lebih lanjut, kelompok administered prices mencatat inflasi 0,67% mom setelah pada bulan sebelumnya mengalami deflasi 0,14% mom. Meski begitu, inflasi ini lebih rendah bila dibandingkan dengan rata-rata inflasi Hari Besar Keagama Nasional (HBKN) pada lima tahun terakhir yang sebesar 0,88% mom. 

Inflasi administered prices bersumber dari peningkatan tarif angkutan udara, tarif kereta api, rokok kretek filter, serta bahan bakar rumah tangga. 

"Ke depan, BI terus akan terus konsisten menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, untuk mengendalikan inflasi tetap rendah dan terkendali dalam sasarannya sebesar 3,0%±1% pada 2020," tandasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×