Reporter: Bidara Pink | Editor: Anna Suci Perwitasari
Menurut kelompok barang, perlambatan inflasi inti dipengaruhi oleh penurunan harga beberapa komoditas seperti bawang bombai, gula pasir, serta mereda nya inflasi harga emas perhiasan.
Sementara menurut kelompok harga bergejolak, kelompok volatile food juga kembali mencatat penurunan sebesar 0,5% mom atau lebih dalam dibandingkan dengan bulan deflasi pada bulan sebelumnya yang sebesar 0,09% mom.
Semakin dalamnya penurunan harga kelompok volatile food dipengaruhi koreksi harga di beberapa komoditas seperti aneka cabai, telur ayam ras, dan bawang putih sejalan melambatnya permintaan, memadainya pasokan, dan terjaganya distribusi barang.
Baca Juga: Puncak inflasi tahun 2020 diperkirakan terjadi di Desember
Lebih lanjut, kelompok administered prices mencatat inflasi 0,67% mom setelah pada bulan sebelumnya mengalami deflasi 0,14% mom. Meski begitu, inflasi ini lebih rendah bila dibandingkan dengan rata-rata inflasi Hari Besar Keagama Nasional (HBKN) pada lima tahun terakhir yang sebesar 0,88% mom.
Inflasi administered prices bersumber dari peningkatan tarif angkutan udara, tarif kereta api, rokok kretek filter, serta bahan bakar rumah tangga.
"Ke depan, BI terus akan terus konsisten menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, untuk mengendalikan inflasi tetap rendah dan terkendali dalam sasarannya sebesar 3,0%±1% pada 2020," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News