kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.704.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.310   25,00   0,15%
  • IDX 6.803   14,96   0,22%
  • KOMPAS100 1.005   -3,16   -0,31%
  • LQ45 777   -4,08   -0,52%
  • ISSI 212   1,22   0,58%
  • IDX30 402   -2,62   -0,65%
  • IDXHIDIV20 484   -3,58   -0,73%
  • IDX80 114   -0,52   -0,46%
  • IDXV30 119   -0,94   -0,79%
  • IDXQ30 132   -0,40   -0,30%

Bappenas Sebut Saat Ini Indonesia Mengalami Deindustrialisasi Dini


Kamis, 27 Juli 2023 / 12:19 WIB
Bappenas Sebut Saat Ini Indonesia Mengalami Deindustrialisasi Dini
ILUSTRASI. Indonesia terlalu lama menjadi kelompok negara berpendapatan menengah./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/12/06/2023.


Sumber: Kompas.com | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional RI/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengatakan, saat ini Indonesia mengalami deindustrialisasi dini.

Deindustrialisasi merupakan proses kebalikan dari industrialisasi, yaitu penurunan kontribusi sektor industri pengolahan nonmigas terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

"Saat ini kalau kita lihat kita mengalami deindustrialisasi dini. Karena share manufaktur Indonesia yang dulu sempat menyentuh angka 32 persen sskarang hanya 18,3 persen," kata Deputi Bappenas Bidang Ekonomi Amalia Adininggar dalam Seminar Beasiswa LPDP di Jakarta, Kamis (27/7/2023).

Baca Juga: Kadin Ajak Berbagai Pelaku Usaha Turunkan Emisi Lewat Net Zero Hub

Amalia mengatakan, Indonesia terlalu lama menjadi kelompok negara berpendapatan menengah. Selain itu, kontribusi sektor industri manufaktur terhadap PDB juga mengalami penurunan.

"Ini yang kita sebut deindustrialisasi dini," ujarnya.

Amalia mencontohkan Korea Selatan yang mampu membangun industri yang maju baik dari sektor fashion, tekstil, alas kaki, hingga otomotif.

Ia mengatakan, produk buatan Korea Selatan membanjiri pasar domestik seiring dengan kemajuan industri.

"Tadinya Korea Selatan hanya jualan ekspor baju, ekspor aksesoris, dan sepatu. Tapi sekarang yang diekspor adalah barang-barang yang bernilai tambah tinggi yang penuh dengan teknologi dan inovasi," tuturnya.

Baca Juga: Pemerintah Siapkan IKN Jadi Pemerintahan Daerah Khusus Secara Bertahap

Lebih lanjut, Amalia mengatakan, Indonesia membutuhkan talenta-talenta untuk mampu mengembangkan industri semakin besar.

"Untuk ini kita membutuhkan talenta-talenta yang luar biasa," ucap dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bappenas: Indonesia Alami Deindustrialisasi Dini"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×