kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.095.000   7.000   0,34%
  • USD/IDR 16.417   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.854   106,16   1,37%
  • KOMPAS100 1.101   16,96   1,56%
  • LQ45 805   9,90   1,25%
  • ISSI 268   3,89   1,47%
  • IDX30 417   5,18   1,26%
  • IDXHIDIV20 484   5,68   1,19%
  • IDX80 122   1,41   1,17%
  • IDXV30 133   1,64   1,25%
  • IDXQ30 135   1,48   1,11%

Bappenas Sebut Pertumbuhan Ekonomi Inklusif Indonesia Tertinggal dari Negara Kawasan


Kamis, 30 Januari 2025 / 13:36 WIB
Bappenas Sebut Pertumbuhan Ekonomi Inklusif Indonesia Tertinggal dari Negara Kawasan
ILUSTRASI. Pelanggan berbelanja di supermarket Jakarta, Minggu (5/1). Bappenas mencatat, pertumbuhan ekonomi inklusif Indonesia masih jauh tertinggal bila dibandingkan negara kawasan atau emerging economies.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional atau Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) mencatat, pertumbuhan ekonomi inklusif Indonesia masih jauh tertinggal bila dibandingkan negara kawasan atau emerging economies.

“Terkait dengan pertumbuhan inklusif di Indonesia memang ini masih relatif tertinggal dibandingkan negara lainnya. Jadi kalau kita lihat di dalam inklusif indeks ini masih tertinggal yaitu kita lebih dari 10 besar di sini,” tutur Deputi Bidang Perencanaan Makro Pembangunan Kementerian PPN/Bappenas Eka Candra Buana dalam agenda BRI Microfinance Outlook 2025, Kamis (30/1).

Dalam bahan paparan Chandra yang diterima Kontan, Indonesia berada di peringkat 36 untuk kategori Emerging Economies dengan Inclusive Development Index (IDI) skor sebesar 3,95.

Baca Juga: Bappenas Sebut Kebijakan Ekonomi Hijau Bisa Ciptakan Lapangan Kerja Baru

Diperingkat pertama adalah Norwegia dengan skor 6,08, disusul Islandia 6,07, Luxemburg 6.07, Swiss 6,05, dan peringkat kelima ada Denmark.

Di samping itu, Chandra juga turut menyoroti terkait ketimpangan pendapatan Indonesia yang juga relatif tinggi dibandingkan negara lain dan stagnan dalam 10 tahun terakhir (2013-2023).

“Ketimpangan pendapatan (Indonesia) kalau dibandingkan dengan negara lain kita nomor dua tertinggi,” ungkapnya.

Baca Juga: Harus Ada Lonjakan Pertumbuhan Ekonomi Untuk Indonesia Jadi Negara Maju

Chandra juga menambahkan, human capital index (HCI) Indonesia (2020) masih rendah. HCI Indonesia tercatat sebesar 0,54, lebih rendah dari Malaysia sebesar 0,61, Singapura 0,88 dan rata-rata negara di dunia sebesar  0,57.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×