kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.606.000   -1.000   -0,06%
  • USD/IDR 16.265   -85,00   -0,53%
  • IDX 7.073   -92,58   -1,29%
  • KOMPAS100 1.039   -16,65   -1,58%
  • LQ45 818   -13,93   -1,67%
  • ISSI 212   -2,57   -1,20%
  • IDX30 421   -5,97   -1,40%
  • IDXHIDIV20 506   -5,92   -1,16%
  • IDX80 118   -2,08   -1,73%
  • IDXV30 121   -1,72   -1,40%
  • IDXQ30 139   -1,80   -1,29%

Bappenas Sebut Pertumbuhan Ekonomi Inklusif Indonesia Tertinggal dari Negara Kawasan


Kamis, 30 Januari 2025 / 13:36 WIB
Bappenas Sebut Pertumbuhan Ekonomi Inklusif Indonesia Tertinggal dari Negara Kawasan
ILUSTRASI. Pelanggan berbelanja di supermarket Jakarta, Minggu (5/1). Bappenas mencatat, pertumbuhan ekonomi inklusif Indonesia masih jauh tertinggal bila dibandingkan negara kawasan atau emerging economies.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional atau Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) mencatat, pertumbuhan ekonomi inklusif Indonesia masih jauh tertinggal bila dibandingkan negara kawasan atau emerging economies.

“Terkait dengan pertumbuhan inklusif di Indonesia memang ini masih relatif tertinggal dibandingkan negara lainnya. Jadi kalau kita lihat di dalam inklusif indeks ini masih tertinggal yaitu kita lebih dari 10 besar di sini,” tutur Deputi Bidang Perencanaan Makro Pembangunan Kementerian PPN/Bappenas Eka Candra Buana dalam agenda BRI Microfinance Outlook 2025, Kamis (30/1).

Dalam bahan paparan Chandra yang diterima Kontan, Indonesia berada di peringkat 36 untuk kategori Emerging Economies dengan Inclusive Development Index (IDI) skor sebesar 3,95.

Baca Juga: Bappenas Sebut Kebijakan Ekonomi Hijau Bisa Ciptakan Lapangan Kerja Baru

Diperingkat pertama adalah Norwegia dengan skor 6,08, disusul Islandia 6,07, Luxemburg 6.07, Swiss 6,05, dan peringkat kelima ada Denmark.

Di samping itu, Chandra juga turut menyoroti terkait ketimpangan pendapatan Indonesia yang juga relatif tinggi dibandingkan negara lain dan stagnan dalam 10 tahun terakhir (2013-2023).

“Ketimpangan pendapatan (Indonesia) kalau dibandingkan dengan negara lain kita nomor dua tertinggi,” ungkapnya.

Baca Juga: Harus Ada Lonjakan Pertumbuhan Ekonomi Untuk Indonesia Jadi Negara Maju

Chandra juga menambahkan, human capital index (HCI) Indonesia (2020) masih rendah. HCI Indonesia tercatat sebesar 0,54, lebih rendah dari Malaysia sebesar 0,61, Singapura 0,88 dan rata-rata negara di dunia sebesar  0,57.

Selanjutnya: Soal Revisi UU Minerba, Bahlil Lahadalia Beri Tanggapan Begini

Menarik Dibaca: Berapa Level Kadar Gula Darah yang Berbahaya bagi Penderita Diabetes

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×