Reporter: Siti Masitoh | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional atau Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mencatat terdapat banyak target pembangunan tahun 2024 yang diperkirakan tidak tercapai.
Adapun dari 19 target sasaran pembangunan, hanya 2 yang telah tercapai, dan 3 diperkirakan tercapai. Sementara 14 indikator lainnya diperkirakan tidak tercapai.
Target tersebut tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024 dalam Perpres No. 18/2020 dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2024 dalam Perpres No. 84/2023.
Menteri PPN/Bappenas Rachmat Pambudy membeberkan target pembangunan yang diperkirakan tidak tercapai tahun ini. Pertama, indikator perekonomian diantaranya, pertumbuhan ekonomi dalam RPJMN ditargetkan 6,2%-6,5%, serta dalam RKP ditargetkan 5,3%-5,7%.
“Capaian (pertumbuhan ekonomi) ini diperkirakan tidak tercapai,” tutur Rachmat saat melakukan rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI, Selasa (12/11).
Baca Juga: Dukung Program Strategis Prabowo, Ditjen Pajak Siap Sesuaikan Regulasi dan Kebijakan
Kemudian, target pertumbuhan investasi dalam RPJMN sebesar 6,6%-7%, dan target di RKP sebesar 6,2%-7%. Share industri pengolahan dalam RPJMN ditargetkan 21,00%, dan tingkat pengangguran terbuka (TPT) dalam RPJMN ditargetkan 3,6%-4,3% dan dalam RKP 5%-5,7% diperkirakan tidak tercapai.
Kedua, kesejahteraan sosial, diantaranya tingkat kemiskinan dalam RKP ditargetkan dalam RPJMN sebesar 6%-7%, dan dalam RKP sebesar 6,5%-7,5%. Gini rasio ditargetkan dalam RPJMN sebesar 0,360-0,374 dan dalam RKP sebesar 0,374-0,377.
Kemudian, indeks pengembangan manusia (IPM) dalam RPJMN ditargetkan 75,54, dan dalam RKP sebesar 73,99-74,02. Tiga target tersebut diperkirakan tidak tercapai. Sedangkan, nilai tukar petani dalam RPJMN ditargetkan 105, serta dalam RKP sebesar 105-108 telah tercapai.
Ketiga, target pembangunan energi dan pangan. Diantaranya, sektor pola pangan harapan dalam RPJMN ditargetkan 95,2, dan dalam RKP sebesar 95,20 diperkirakan tercapai, serta penurunan emisi GRK dalam RPJMN dan RKP ditargetkan sebesar 27,27% telah tercapai.
Sementara itu, target ketersediaan beras dalam RPJMN ditargetkan 46,8 juta ton dan dalam RKP sebesar 46,84 juta ton, serta target porsi EBT dalam bauran energi nasional dalam RPJMN ditargetkan menuju 23%, dan dalam RKP 19,50%, diperkirakan tidak tercapai.
Keempat, target pembangunan sumber daya manusia (SDM). Diantaranya, rata-rata lama sekolah penduduk usia 15 tahun ke atas dalam RPJMN ditargetkan 9,18 tahun, dan dalam RKP 2,29 tahun, serta angka kematian ibu dalam RPJMN dan RK ditargetkan 183 orang per 100.000 kelahiran, diperkirakan akan tercapai.
Sedangkan angka partisipasi kasar pendidikan tinggi (PT) dalam RPJM ditargetkan 37,63% dan dalam RKP 32,28%, serta prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) pada balita dalam RPJMN dan RKP ditargetkan 14%, diperkirakan tidak tercapai.
“Kita mencoba mengevaluasi tantangan pembangunan yang sudah kita kerjakan, dan mengevaluasi capaian yang sudah kita lakukan,” ungkapnya.
Baca Juga: Kementerian dan Lembaga Bertambah, Sri Mulyani Pastikan Tak Perlu Rombak APBN 2025
Selanjutnya: Investasi Emas Laba 23,25% Setahun, Harga Hari Ini Jatuh Berkeping (12 November 2024)
Menarik Dibaca: Promo 11.11 Burger King Hari Ini (12/11), Diskon 20% via BCA hingga Menu Rp 17.000
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News